Neil Shah, direktur riset di Counterpoint Research yang berbasis di Hong Kong, mengatakan pada hari Sabtu bahwa data menunjukkan angka untuk kuartal tersebut di kisaran 700.000 hingga 800.000 unit, turun dari sekitar satu juta tahun lalu.
Untuk keseluruhan 2018, Apple akan menjual sekitar 2 juta ponsel - turun sekitar satu juta dari tahun lalu, katanya, karena orang India tidak tertarik dengan perangkat berharga tinggi, didorong oleh tarif perdagangan dan rupee yang lemah.
"Penjualan ditetapkan turun untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Jika Anda melihat Q3 - itu 900.000 tahun lalu dan (tahun) ini hampir 450.000," kata Shah dikutip dari Reuters, Minggu.
"Ponsel telah semakin mahal dan fitur serta spesifikasi tidak begitu menarik. Basis instalasi android telah berkembang pesat; basis pelanggan baru (untuk Apple) tidak datang," tambahnya.
Shah mengatakan bahwa, sementara lebih dari separuh ponsel yang terjual tahun ini adalah model iPhone yang seri lama, dengan harga jual yang tinggi berarti pendapatan Apple India harus tetap datar atau sedikit lebih tinggi dari tahun lalu.
Apple menyalahkan serangkaian perkiraan penjualan yang mengecewakan di beberapa pasar negara berkembang yang besar.
Chief Executive Tim Cook mengatakan setelah mempublikasikan hasil kuartal ketiga bahwa penjualan datar di India pada kuartal keempat, yang termasuk satu bulan musim perayaan yang memuncak minggu ini di Diwali - periode bumper untuk penjualan elektronik.
Cook pada Kamis menyebut masalah perusahaan di India adalah "benturan dalam perjalanan yang sangat panjang” dan sebagian besar analis mengatakan bahwa prestise merek Apple harus memungkinkannya mengklaim kembali kehilangan pasar karena daya belanja orang India terus bertambah.
Baca juga: iPhone XR terjual lebih sedikit dari yang diprediksi
Baca juga: Ini alasan iPhone baru sepi peminat
Baca juga: Apple pangkas biaya layar iPhone
Baca juga: Sejumlah pengguna iPhone XS dan XS keluhkan Wi-Fi buruk
Penerjemah: Monalisa