Wonosobo (Antaranews Jateng) - Fenomena embun upas atau embun es dalam beberapa hari terakhir terus terjadi di kawasan Dataran Tinggi Dieng di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara.
Warga Dieng Wetan, Muslimin, di Wonosobo, Senin, menuturkan dalam tiga hari terakhir, yakni Sabtu (4/8) hingga Senin setiap dini hari muncul embun es karena suhunya memang rendah.
Ia menuturkan embun es biasanya terlihat pada pagi hari dan tidak bertahan lama, karena jika terkena sinar matahari akan mencair.
Ia mengatakan embun es merusak tanaman kentang, sedangkan tanaman lain, seperti kobis, wortel, dan daun bawang lebih tahan.
Hampir setiap musim kemarau embun es muncul, namun ada saja petani yang tetap menanam kentang.
Warga Dieng yang lain, Budiono, mengatakan embun es muncul paling tebal pada Sabtu lalu, sedangkan pada Minggu dan Senin relatif lebih tipis.
"Pada Sabtu lalu munculnya embun es sangat dahsyat, bahkan embun mulai membeku sejak Jumat (3/8) malam," katanya.
Ia menuturkan pada Sabtu dini hari suhu udara di Dataran Tinggi Dieng mencapai minus 3 derajat Celcius.
Ia mengatakan memang hampir setiap tahun saat musim kemarau muncul embun es, namun yang berturut-turut hingga tiga hari sangat jarang.
Ia menyebutkan embun es antara lain muncul di daerah Sembungan, Sikunang, dan Siterus Kabupaten Wonosobo serta di Kepakisan Kabupaten Banjarnegara.
Menurut dia, fenomena embun es ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Dieng.
"Para wisatawan merasa penasaran, ingin menyaksikan embun es yang terjadi di Dieng," katanya.

