Lisbon, Portugal ANTARA JATENG - Teknologi diharapkan bisa membalikkan
sejumlah kerusakan pada planet akibat industrialisasi serta membantu
mengakhiri penyakit dan kemiskinan, ujar fisikawan terkemuka Stephen
Hawking, Senin.
Meski diharapkan mampu membawa hasil positif, namun kecerdasan buatan (AI) perlu dikendalikan, kata Hawking menegaskan.
Hawking, seorang ahli kosmologi Inggris yang didiagnosis menderita
penyakit syaraf motorik saat berusia 21 tahun, mengatakan bahwa
teknologi dapat mengubah setiap aspek kehidupan namun memperingatkan
bahwa kecerdasan buatan akan menimbulkan tantangan baru.
Ia mengatakan bahwa kecerdasan buatan dan robot sudah mengancam
jutaan pekerjaan, namun revolusi baru ini dapat digunakan untuk membantu
masyarakat dan demi kebaikan dunia seperti mengurangi kemiskinan dan
penyakit.
"Kebangkitan AI bisa menjadi hal terburuk atau terbaik yang pernah
terjadi bagi kemanusiaan," kata Hawking melalui sambungan video pada
malam pembukaan KTT Web 2017 di Lisbon, Portugal, yang dihadiri oleh
sekitar 60.000 orang.
"Kita hanya perlu menyadari bahaya, mengidentifikasi mereka,
menerapkan praktik dan manajemen terbaik serta mempersiapkan
konsekuensinya dengan baik terlebih dahulu," tutur Hawking.
Komentar Hawking muncul saat perdebatan yang meningkat tentang pro
dan kontra kecerdasan buatan, sebuah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan mesin dengan pengodean komputer yang mampu belajar saat
menyala.
Pengusaha Silicon Valley Elon Musk, yang merupakan chief executive
pembuat mobil listrik Tesla Inc dan perusahaan roket SpaceX, telah
memperingatkan bahwa AI adalah ancaman bagi eksistensi manusia.
Namun pendiri Microsoft Bill Gates dalam sebuah wawancara langka
baru-baru ini mengatakan kepada WSJ Magazine bahwa tidak ada yang perlu
ditakuti.
Hawking mengatakan bahwa setiap orang memiliki peran dalam
memastikan generasi sekarang dan berikutnya terlibat sepenuhnya dengan
studi ilmu pengetahuan pada tingkat awal untuk menciptakan dunia yang
lebih baik bagi seluruh umat manusia.
"Kita perlu belajar di luar diskusi teoritis tentang bagaimana AI
seharusnya, dan mengambil tindakan untuk memastikan kita merencanakan
bagaimana keadaannya," kata Hawking, yang berkomunikasi melalui otot
pipi yang telah dipasangi sensor dan pranata suara terkomputerisasi.
"Anda semua memiliki potensi untuk mendorong batas-batas dari apa
yang bisa diterima atau diharapkan, dan untuk berpikir luas. Kita
berdiri di ambang dunia baru yang berani. Ini adalah tempat yang menarik
dan kalian adalah pelopornya," katanya.