Semarang, ANTARA JATENG - Jembatan Kaligarang Semarang bakal diuji monitorng kesehatan secara berkala, yakni uji pembebanan atau "load test" untuk mengetahui kelaikan jembatan tersebut.
"Uji pembebanan Jembatan Kaligarang ini akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Semarang Achyani di Semarang, Jumat.
Menurut dia, uji pembebanan Jembatan Kaligarang itu dilakukan Pemerintah Kota Semarang sebagai upaya antisipasi robohnya jembatan, seperti pernah terjadi di Comal, Jawa Tengah.
Apalagi, kata dia, usia Jembatan Kaligarang memang tergolong cukup lama dengan kondisi arus lalu lintas yang sedemikian padat sehingga perlu diuji berkala untuk memastikan kelaikan kondisinya.
"Ini merupakan upaya Pemkot Semarang dalam rangka pemeliharaan sarana prasarana umum, salah satunya jembatan dan mencegah terjadinya kerusakan, mengingat usia Jembatan Kaligarang tergolong lama," katanya.
Untuk kelancaran pelaksanaan uji pembebanan jembatan tersebut, kata dia, Jembatan Kaligarang yang melintasi Sungai Banjir Kanal Barat akan ditutup sementara pada Minggu (29/10) mulai pukul 08.00-13.00 WIB.
"Selama pelaksanaan uji pembebanan, Jembatan Kaligarang ditutup sementara. Kami minta masyarakat bisa mengambil jalur alternatif untuk menghindari penumpukan kendaraan di kawasan itu," katanya.
Bagi pengguna jalan dari arah timur, lanjut dia, bisa mengambil akses Jalan Kelud Raya atau Jalan Bendungan Raya untuk menghindari Jembatan Kaligarang yang sedang diuji pembebanan.
Sementara, kata dia, bagi masyarakat yang dari arah barat bisa mengambil jalur alternatif melalui Jalan Pamularsih menuju Jalan Aldas, kemudian Tugu Suharto yang terhubung ke Jalan Sampangan.
"Penutupan Jembatan Kaligarang hanya bersifat sementara selama pelaksanaan uji pembebanan. Masyarakat silakan mengambil jalur alternatif yang memungkinkan untuk memudahkan beraktivitas," katanya.
Rencananya, kata Achyani, uji pembebanan dilakukan dengan melewatkan enam unit truk tronton bermuatan kurang lebih 40 ton di atas Jembatan Kaligarang Semarang secara bolak-balik.
"Kemudian, di atas jembatan dipasangi semacam alat pembaca lendutan. Ya, intinya alat itu untuk mengetahui kinerja jembatan apakah masih memenuhi kapasitas atau tidak," katanya.

