Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melapor ke
Presiden Joko Widodo hasil pertemuannya dengan Wakil Dubes Amerika
Serikat (AS) untuk Indonesia Erin Elizabeth McKee terkait larangan
Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo untuk memasuki wilayah AS.
"Tadi pagi saya meminta wakil dubes AS yang ada di Jakarta untuk
bertemu saya di Kemenlu pukul 07.45 WIB," kata Retno seusai melapor ke
Presiden di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Menlu mengungkapkan dirinya memanggil wakil Dubes AS karena Duta
Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan tidak ada di
Jakarta saat ini.
"Karena dubesanya saat ini sedang tidak ada di Jakarta. Jadi saya tidak mau menunggu, ada sense of urgency yang harus kita sampaikan," katanya.
Atas kondisi ini, lanjut Retno, dirinya memanggil Wakil Dubes AS
untuk memberi penjelasan, namun sebelumnya ia telah melakukan komunikasi
melalui telepon dengan Dubes AS juga sudah melakukan pembicaraan
mengenai isu yang sama.
"Nah di dalam pertemuan tadi, pihak kedutaan mengatakan, pertama,
dia melihat pentingnya Indonesia bagi AS. Hubungan kita dalam kondisi
yang baik," kata Retno.
Kedua, pihak Kedutaan AS telah mengkonfirmasi bahwa rencana
keberangkatan Panglima dan rombongan adalah dalam rangka untuk memenuhi
undangan yang disampaikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal
Joseph F Dunford.
"Ketiga, mereka regret and apology (menyesal dan minta maaf),
terhadap situasi yang terjadi yang tentunya menyebabkan ketidaknyamanan
ini. Kemudian mereka juga menyampaikan larangan itu juga tidak ada,
sudah dicabut dan Jenderal Gatot untuk melanjutkan kunjungannya ke AS,"
kata Retno.
Menlu mengungkapkan bahwa pihak AS sangat menyambut baik kunjungan
dan tidak ada pembatasan dalam bentuk apapun atas kunjungan Panglima TNI
Gatot Nurmantyo.
"Dan terkait keinginan dari Jenderal Danford untuk berkomunikasi
dengan Panglima dan mereka saat ini sedang mengatur komunikasi
tersebut," kata Retno.
Menlu mengatakan bahwa penjelasan dari Wakil Dubes AS bahwa larangan
kunjungan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sudah dicabut, namun pihaknya
tetap meminta klarifikasi atas kejadian tersebut.
"Kita sampaikan kita tetap meminta klarifikasi, penjelasan kenapa
hal tersebut terjadi. Kita sampaikan bahwa kita menunggu," ungkap Retno.
Dalam konteks klarifikasi dan penjelasan, kata Retno, Kedubes AS
menyampaikan bahwa saat ini mereka masih terus berkoordinasi dengan
otoritas-otoritas terkait di AS untuk mencari tahu apa yang sebenarnya
terjadi.
"Jadi mereka tadi menyampaikan bahwa ini Washington masih Minggu
malam. Tapi saya sampaikan bahwa ada urgensi bahwa pemerintah Indonesia
ingin mendapatkan penjelasan dan klarifikasi. Karena sekali lagi saya
merujuk apa yang mereka sampaikan," jelasnya.
Retno kembali menjelaskan bahwa AS menilai Indonesia mitra baik dan memiliki strategic partnership serta dinilai sebagai negara penting.
"Kejadian seperti ini memang memerlukan klarifikasi. Jadi itu yang
tadi muncul dari pertemuan saya dengan Wadubes AS di Jakarta yang
semuanya sudah saya laporkan kepada Bapak Presiden," kata Retno.
Berita Terkait
Bupati Kudus jamin pasokan elpiji 3 kg aman meski banjir
Selasa, 19 Maret 2024 20:39 Wib
Pilkada Jateng, Gerindra harus koalisi meski perolehan kursi di DPRD
Senin, 11 Maret 2024 21:15 Wib
Kirab budaya Dugderan Semarang berlangsung meriah meski diguyur hujan
Sabtu, 9 Maret 2024 23:55 Wib
KPU: Rekapitulasi hasil pilpres sah meski tak ditandatangani saksi
Minggu, 3 Maret 2024 16:07 Wib
Sekda Jateng apresiasi antusiasme masyarakat datang ke TPS meski hujan
Kamis, 15 Februari 2024 8:37 Wib
Kemeriahan Grebeg Sudiro Solo meski diwarnai gerimis hujan
Minggu, 4 Februari 2024 21:56 Wib
Wali Kota Surakarta: Belum perlu pembatasan meski COVID-19 merebak
Selasa, 19 Desember 2023 14:20 Wib
BPBD Cilacap tetap salurkan bantuan air bersih meski hujan mulai turun
Rabu, 8 November 2023 11:23 Wib