Jakarta, ANTARA JATENG - Maskapai JetBlue bekerjasama dengan Customs and Border Protection (CBP) Amerika Serikat untuk meluncurkan program pemindaian wajah dalam penerbangan di Bandara Logan Boston dan Bandara Queen Beatrix Aruba, segera setelah bulan ini.
Para penumpang tidak perlu mendaftar atau mendaftar ulang. Mereka hanya perlu menghadap ke kamera di gerbang masuk pesawat selama proses boarding untuk pemindaian cepat dan proses pembandingan data komputer dengan foto paspor.
"Kami berharap dapat belajar bagaimana mengurangi pergesekan di bandara, dengan proses boarding menjadi salah satu yang tersulit diselesaikan," kata wakil presiden eksekutif pengalaman pelanggan JetBlue, Joanna Geraghty, seperti dilansir dari laman CNET.
"Sistem boarding mandiri akan menghilangkan proses pemindaian boarding pass dan pemeriksaan paspor manual. Tinggal tengok ke kamera dan Anda sudah dalam perjalanan," ujarnya.
JetBlue mengklaim, program tersebut merupakan kerja sama maskapai penerbangan pertama dengan CBP dalam menggunakan pengenalan wajah biometrik untuk mengidentifikasi penumpang di gerbang masuk pesawat.
Penyedia teknologi informasi global, SITA, menyediakan teknologi yang dibutuhkan untuk menerapkan program pemindaian wajah tersebut dan mengintegrasikan basis data keamanan CBP dengan sistem kendali keberangkatan JetBlue.
"Yang ingin kami ciptakan adalah pengalaman penumpang yang aman dan mulus. Ini merupakan integrasi yang pertama dari otorisasi biometrik oleh CPB dengan maskapai penerbangan dan mungkin menjadi solusi yang cepat dan mudah dipakai di bandara-bandara AS," kata kepala teknologi SITA, Jim Peters.