India Luncurkan Satelit Komunikasi Asia Selatan
New Delhi, ANTARA JATENG - India meluncurkan satelit komunikasi Asia
Selatan GSAT-9 dari pangkalan antariksa Sriharikota di negara bagian
Andhra Pradesh, Jumat (5/5).
Kendaraan Peluncur Satelit Geosinkron (GSLV) buatan Badan Peneliti Antariksa India (ISRO) itu mengakut satelit yang diluncurkan dari lapangan peluncur kedua Pusat Antariksa Satish Dhawan di Sriharikota pada pukul 16.57 waktu setempat, demikian laporan kantor berita Xinhua China.
ISRO, yang merakit satelit itu untuk digunakan negara-negara Perhimpunan Negara Asia Selatan untuk Kerja Sama Regional (SAARC), mengumumkan bahwa GSAT-9 diluncurkan untuk pengembangan sistem komunikasi di pita frekuensi Ku (Ku Band) di seluruh kawasan Asia Selatan, demikian laporan Xinhua.
Ku Band adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang jarak frekuensi dalam gelombang mikro mencapai 11,7 hingga 12,7 GHz dan 14 hingga 14,5 GHz.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan tanggal peluncuran satelit itu dalam program radio bulanannya, Man ki baat (perbincangan dari hati), pada Minggu (30/4).
"Pada 5 Mei, India akan meluncurkan satelit Asia Selatan. Manfaat satelit ini akan berjalan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pembangunan negara-negara yang berpartisipasi dalam proyek ini," kata Modi.
Ia menambahkan, "Pemetaan sumber daya manusia, pelayanan kesehatan jarak jauh, bidang pendidikan, keterhubungan teknologi informasi yang lebih dalam atau memupuk kontak antarmanusia. Satelit ini akan terbukti sebagai anugerah dalam kemajuan di seluruh wilayah kawasan."
Satelit seberat 2,230 kilogram itu memiliki perangkat sinyal 12 pita Ku dan dirancang untuk dapat berfungsi selama lebih dari 12 tahun.
Kendaraan Peluncur Satelit Geosinkron (GSLV) buatan Badan Peneliti Antariksa India (ISRO) itu mengakut satelit yang diluncurkan dari lapangan peluncur kedua Pusat Antariksa Satish Dhawan di Sriharikota pada pukul 16.57 waktu setempat, demikian laporan kantor berita Xinhua China.
ISRO, yang merakit satelit itu untuk digunakan negara-negara Perhimpunan Negara Asia Selatan untuk Kerja Sama Regional (SAARC), mengumumkan bahwa GSAT-9 diluncurkan untuk pengembangan sistem komunikasi di pita frekuensi Ku (Ku Band) di seluruh kawasan Asia Selatan, demikian laporan Xinhua.
Ku Band adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang jarak frekuensi dalam gelombang mikro mencapai 11,7 hingga 12,7 GHz dan 14 hingga 14,5 GHz.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan tanggal peluncuran satelit itu dalam program radio bulanannya, Man ki baat (perbincangan dari hati), pada Minggu (30/4).
"Pada 5 Mei, India akan meluncurkan satelit Asia Selatan. Manfaat satelit ini akan berjalan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pembangunan negara-negara yang berpartisipasi dalam proyek ini," kata Modi.
Ia menambahkan, "Pemetaan sumber daya manusia, pelayanan kesehatan jarak jauh, bidang pendidikan, keterhubungan teknologi informasi yang lebih dalam atau memupuk kontak antarmanusia. Satelit ini akan terbukti sebagai anugerah dalam kemajuan di seluruh wilayah kawasan."
Satelit seberat 2,230 kilogram itu memiliki perangkat sinyal 12 pita Ku dan dirancang untuk dapat berfungsi selama lebih dari 12 tahun.