Grobogan (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mendorong penguatan ekonomi kreatif (ekraf) dan UMKM berbasis potensi lokal di Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
"Kunjungan kami ke desa-desa ini merupakan bagian dari tugas untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan," ujar Evita Nursanty dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng III (Kabupaten Grobogan, Pati, Rembang, dan Blora) saat menghadiri acara penguatan ekosistem ekonomi kreatif (Ekraf) di Kabupaten Grobogan yang berlangsung di Balai Desa Tambakselo, Kabupaten Grobogan, Jumat.
Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Direktorat Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI R. Adi M. Rifai, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Grobogan Wahono, serta Ketua DPRD Grobogan beserta jajaran, dan Kepala Desa Tambakselo Sareh Joko Prasetyo.
Evita mengungkapkan Desa Tambakselo memiliki potensi luar biasa dengan jumlah penduduk mencapai 11.000 jiwa, dan 6.000 di antaranya sebagai pemilih. Potensi UMKM, pertanian, tradisi, budaya, hingga wisata religi termasuk wisata religi dinilai sangat layak dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi desa.
"Desa ini punya potensi besar. Tapi yang bisa menggerakkan dan meningkatkan potensi itu merupakan warga desa sendiri. Kita harus mandiri," ujar dia.
Ia menekankan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM merupakan tiga elemen yang tak bisa dipisahkan. Ketiganya saling berkaitan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Evita juga mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran produk karena mudah dan murah.
"Pelaku UMKM harus aktif mempromosikan produk melalui platform seperti Instagram, Facebook, maupun TikTok. Agar promosinya efektif membutuhkan konten kreator lokal yang mampu membuat foto dan video menarik," ujar dia.
Menurut dia, kemasan produk juga harus menarik konten harus menarik untuk ikut mengangkat produk lokal.
Selain itu, Evita turut menyoroti potensi pertanian Tambakselo yang dinilai luar biasa, terutama komoditas kedelai dan jagung yang perlu dipromosikan lebih luas.
Ia berharap program ekonomi kreatif yang dibawa dari kementerian dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi para pelaku UMKM, khususnya para ibu rumah tangga yang selama ini menjadi penggerak usaha kecil di desa.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenparekraf R. Adi M. Rifai mengatakan sejumlah program penguatan ekonomi kreatif yang akan dijalankan pemerintah pada 2025–2026. Itu menjadi bagian dari Asta Cita ketiga pemerintah, yang menekankan inovasi dan peningkatan produktivitas masyarakat.
"UMKM di berbagai daerah sebenarnya sudah berkembang, namun masih perlu naik kelas melalui penguatan aspek kekayaan intelektual (KI)," ujar dia.
Menurut dia, UMKM dan pariwisata merupakan sektor yang tak bisa dipisahkan. Hal ini pekerjaan tiga kementerian sekaligus. Tetapi inti pengembangannya ada pada kreativitas, mulai dari kuliner, kriya, fesyen, seni rupa hingga seni pertunjukan.
Ia menekankan pentingnya pendaftaran desain dan produk UMKM ke Kementerian Hukum dan HAM sebagai bentuk perlindungan KI. Kemenparekraf, siap memfasilitasi proses kurasi bagi pelaku UMKM yang ingin mendaftarkan hak cipta atau desain industri.
"Biaya pendaftaran sekitar Rp500 ribu per karya. Kami siap mendampingi dari sisi kurasi dan fasilitasi sesuai prosedur," ujar dia.

