Solo (ANTARA) - Tim Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Masjid Muhammadiyah (SIMASMUH) untuk pendataan Masjid Muhammadiyah se-Indonesia.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Nurgiyatna, S.T., M.Sc., Ph.D., di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan upaya tersebut bagian dari kontribusi nyata dosen dan mahasiswa dalam pengembangan teknologi berbasis keumatan.
Ia mengatakan aplikasi ini ditujukan untuk mendata seluruh masjid yang dikelola Muhammadiyah di Indonesia secara digital, cepat, dan akurat.
“SIMASMUH bukan sekadar sistem pendataan tapi juga bentuk pengabdian nyata sivitas akademika UMS dalam mendukung pengelolaan masjid berbasis teknologi informasi,” katanya.
Sementara itu, SIMASMUH dikembangkan oleh tim dari Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) PP Muhammadiyah yang bekerja sama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS.
Kegiatan pengembangan dan pelatihan SIMASMUH ini juga merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendapatkan hibah pendanaan dari LPMPM UMS.
Tim pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Dr. Nurgiyatna yang merupakan Dosen Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) UMS dan melibatkan dua dosen lainnya, yakni Dr. Muhammad Iksan dari Fakultas Hukum dan Asy Syifaur Roisah Rufaida, S.Kom., M.Eng., dari FKI.
Selain itu, juga ada lima mahasiswa UMS termasuk Wuryanto S.T., mahasiswa program magister Informatika yang turut aktif dalam proses pengembangan dan pelatihan aplikasi.
Dalam pelaksanaan teknisnya, tim pengembang SIMASMUH bersama Lembaga Pembinaan Masjid (LPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah telah melakukan serangkaian kegiatan.
Mereka telah melakukan sosialisasi hingga pelatihan penggunaan aplikasi bagi para admin masjid di tingkat daerah. Pada Senin (17/6) juga telah dilaksanakan pertemuan monitoring via Zoom yang diikuti lebih dari 40 peserta dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah.
Ketua PWM Jawa Tengah Bidang Pembinaan Masjid Dr. Ibnu Hasan menyambut positif inisiatif pengembangan SIMASMUH. Ia berharap Jawa Tengah menjadi pilot proyek nasional untuk penyelesaian input data masjid yang dikelola Muhammadiyah sehingga dapat menjadi model atau contoh bagi wilayah lain di Indonesia.
“Input data SIMASMUH perlu segera diselesaikan agar data masjid di Jawa Tengah cepat lengkap. Ini sangat penting untuk membantu LPCRPM PP Muhammadiyah dalam mendapatkan data masjid secara menyeluruh dan terkini,” katanya.
Ia menambahkan data masjid yang masuk ke dalam SIMASMUH nantinya dapat diintegrasikan atau terkoneksi dengan berbagai aplikasi lain yang dikelola oleh persyarikatan Muhammadiyah sehingga mendukung upaya digitalisasi tata kelola masjid yang lebih modern dan efisien.
Dengan semangat kolaborasi antara perguruan tinggi dan persyarikatan, SIMASMUH diharapkan mampu menjadi landasan data yang kuat untuk mendukung kebijakan peningkatan kuantitas dan kualitas masjid Muhammadiyah di seluruh Indonesia.