Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan melantik lima rektor masa jabatan 2025-2026 untuk bersiap menuju kampus bereputasi dunia.
Sekretaris Rektor UMS Prof Anam Sutopo di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan pelantikan akan dilakukan di Auditorium MOH Djazman Kampus I UMS, Rabu (4/6).
Ia mengatakan pelantikan ini merupakan langkah strategis dalam mengakselerasi visi besar UMS sebagai World Class University pada tahun 2029.
“Alhamdulillah UMS telah melewati proses pemilihan rektor dan sejak April lalu sudah definitif. Mulai 1 Juni 2025, lima wakil rektor telah ditetapkan untuk membantu Rektor Prof Harun Joko Prayitno dalam mewujudkan visi institusi,” katanya.
Komposisi wakil rektor kali ini, dikatakannya, mengusung pendekatan yang lebih inovatif dan adaptif dibandingkan periode sebelumnya. Penataan bidang dilakukan secara strategis untuk mendukung percepatan pencapaian visi universitas.
Wakil Rektor I Prof Ihwan Susila akan menangani penggabungan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Pengembangan Talenta.
“Penggabungan ini untuk menciptakan sinergi antara aspek akademik dan pengembangan mahasiswa secara utuh,” katanya.
Selanjutnya, Wakil Rektor II Prof Muhammad Da’i memegang amanah di Bidang Keuangan, Investasi, dan Aset.
Wakil Rektor III Mutohharun Jinan akan mengelola bidang AIK (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan), Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengkaderan. Bidang ini mengalami perubahan signifikan dengan masuknya urusan alumni yang sebelumnya tidak terpisah.
Wakil Rektor IV Prof EM Sutrisna membawahi Bidang Manajemen SDM, IT, dan Tata Kelola Organisasi.
Wakil Rektor V Prof Supriyono bertanggung jawab pada Bidang Riset, Inovasi, Reputasi Institusi, Dampak, Kemitraan, dan Internasionalisasi. Bidang ini menggantikan nomenklatur lama Penelitian dan Pengabdian.
“Perubahan istilah dari penelitian ke riset dan inovasi ini penting karena kami ingin menghasilkan invention dan inventor baru yang memberi dampak nyata ke masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan seluruh penataan ini merupakan bagian dari strategi besar UMS untuk mencapai puncak visi 2029 yaitu menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan perguruan tinggi bereputasi internasional.
“Kami ingin UMS menjadi World Class University. Maka strateginya harus kolektif dan kolaboratif, didukung oleh SDM unggul dan struktur organisasi yang adaptif terhadap perubahan global,” katanya.
UMS juga akan memperluas jangkauan internasional, tidak hanya di Asia tetapi juga ke Eropa, Amerika, Australia, dan Afrika.
“Baru-baru ini mahasiswa kami memperoleh empat medali emas dalam ajang internasional di Malaysia. Pesan Pak Rektor, kami sudah harus menatap lebih jauh seperti Eropa, Amerika, Australia. Internasionalisasinya harus lebih terasa,” katanya.
Ia mengatakan UMS terus menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi Islam modern yang berdampak dan menjadi lokomotif perguruan tinggi swasta, khususnya dalam jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA).
“Dengan semangat terdepan dan terpercaya, kami ingin menjadi penggerak transformasi perguruan tinggi menuju masa depan yang lebih berdaya dan mendunia,” katanya.

