Tegal (ANTARA) - Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah memfokuskan tiga aspek utama dalam upaya menekan angka kemiskinan, yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, peningkatan pendapatan dan kemandirian ekonomi, intervensi wilayah kantong kemiskinan, serta infrastruktur dasar.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono di Tegal, Jumat, mengatakan pihaknya telah merumuskan strategi penanggulangan kemiskinan dengan total anggaran Rp132,8 miliar.
"Untuk masyarakat miskin dan kelompok rentan perlu mendapatkan akses keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri serta dukungan dalam pengelolaan dan pemasaran usaha," katanya.
Dalam kegiatan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, Pemkot Tegal mengalokasikan Rp101,1 miliar untuk berbagai program bantuan, seperti pendidikan, jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, rehabilitasi sosial, serta program jaminan kerja bagi pekerja rentan.
Selain itu, program cadangan pangan, bantuan bencana, dan mudik gratis untuk mendukung masyarakat dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
Ia mengatakan dalam peningkatan pendapatan dan kemandirian ekonomi anggaran dialokasikan Rp4,4 miliar untuk berbagai program pelatihan kerja dan penguatan UMKM yang akan terus dikembangkan.
Ia menyampaikan dalam intervensi wilayah kantong kemiskinan dan infrastruktur dasar dianggarkan Rp27,3 miliar untuk rehabilitasi sekolah, pembangunan infrastruktur dasar, seperti air minum dan sanitasi, serta program renovasi rumah tidak layak huni dan pemugaran kawasan kumuh.
"Dengan memperbaiki lingkungan tempat tinggal masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara signifikan," katanya.
Dedy Yon mengatakan berdasarkan data jumlah penduduk miskin daerah mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir ini.
"Berdasarkan data, jumlah penduduk miskin mengalami angka yang berubah-ubah atau fluktuasi selama beberapa tahun terakhir meski dalam posisi sekarang persentase kemiskinan mengalami penurunan dari 8,12 persen menjadi 7,64 persen pada 2024," katanya.
Berdasarkan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan, katanya, hal tersebut menjadi tantangan utama yang bukan hanya mengurangi jumlah penduduk miskin tetapi juga memastikan mereka dapat keluar dari lingkaran kemiskinan secara berkelanjutan.
Baca juga: Wali Kota Tegal : PAUD berperan wujudkan Indonesia Emas 2045