Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah meminta pertumbuhan kawasan industri di provinsi ini jangan sampai mengabaikan aspek lingkungan hidup di sekitarnya.
"Keduanya kita dorong, industri harus tetap berkembang, di sisi lain juga harus tetap mentaati aturan-aturan yang terkait dengan pengolahan lingkungan," kata Sarif di Semarang, Selasa.
Saat ini Jawa Tengah memiliki berbagai kawasan industri yang sedang dikembangkan, seperti KEK Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma, Batang Industrial Park, hingga Jatengland Industrial Park Sayung.
Kawasan Industri Terpadu Batang, kata dia, merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diharapkan dapat menjadi pilihan utama bagi investor asing.
Namun, lanjut dia, dampak negatif yang paling sering muncul adalah pencemaran air, polusi udara, dan limbah.

Industri memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian, menurut dia, namun keberadaannya tidak boleh mengabaikan aspek-aspek lingkungan.
Ia menyebut industri juga dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan melalui penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang baik.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa tersebut berharap industri dapat menerapkan teknologi pengelolaan limbah yang ramah lingkungan, seperti pengolahan limbah cair dan padat, untuk mengurangi pencemaran.
"Semua tentu ingin, pembangunan kawasan industri yang ramah lingkungan, karena sangat penting untuk menjaga kelestarian alam dan kesehatan masyarakat," kata legislator dari daerah pemilihan Cilacap dan Banyumas tersebut.