Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Respati Ardi menekankan perlunya revolusi pada pendidikan dasar seiring dengan perkembangan zaman.
Pada Gelar Karya Inovasi bertema Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua di Solo, Jawa Tengah, Rabu Respati menyampaikan tugasnya adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Kota Solo yang lebih baik melalui langkah-langkah strategis di bidang pendidikan.
"Wali kota sebelumnya sudah membangun infrastruktur yang luar biasa, jadi sekarang tugas saya membangun manusianya, perlu adanya revolusi pendidikan dasar," katanya.
Ia mengatakan jika pada pembangunan infrastruktur dulu pemerintah banyak bersinggungan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Pendataan Ruang (DPUPR), maka saat ini pemerintah lebih banyak berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja.
Menurut dia, pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman penting dilakukan, termasuk pemanfaatan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan.
Sementara itu, pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta dalam rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 tersebut, ia berkesempatan meninjau stan karya inovasi milik siswa dan guru dari SMP se-Kota Surakarta.
Terkait hal itu, ia mengapresiasi semangat, kreativitas, dan inovasi yang ditunjukkan oleh para pelajar dan guru.
Kegiatan ini menampilkan beragam hasil karya berbasis pendekatan Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM) dan Artificial Intelligence (AI).
Beberapa inovasi yang dipamerkan antara lain 3D printing, proyek robotika, pemanfaatan energi terbarukan, inovasi dari limbah berkelanjutan, serta berbagai bentuk eksplorasi teknologi dan seni lainnya.
Kegiatan tersebut juga dilengkapi dengan workshop peningkatan kapasitas pendidik dalam penerapan pendekatan STEAM di sekolah.
Upaya tersebut bertujuan untuk memperkuat ekosistem pendidikan yang mendukung kolaborasi, eksplorasi, dan pembelajaran berbasis proyek.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dian Rineta mengatakan STEAM bukan hanya metode mengajar, tetapi juga menjadi cara berpikir baru yang menggabungkan logika dengan kreativitas.
"Serta nilai-nilai kemanusiaan dengan teknologi. Inilah bekal yang harus dimiliki generasi muda untuk menjawab tantangan masa depan," katanya.
Menurut dia, Gelar Karya Inovasi ini tidak hanya menjadi ajang pamer kreativitas tetapi juga sarana menanamkan budaya inovatif dan semangat eksplorasi kepada peserta didik.
"Harapannya anak-anak Surakarta dapat tumbuh menjadi generasi unggul, kreatif, dan siap bersaing di tingkat global, serta berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan yang bermutu," katanya.