Semarang (ANTARA) - Anggota Polres Tegal Aiptu Herman Handoko menghabiskan sebagian waktu di luar jam dinasnya untuk mengajar di Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuuruddaaroin, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Kepala Unit Samapta Polsek Adiwerna itu di Tegal, Sabtu, mengatakan bahwa dirinya rutin memberikan materi wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter kepada santri agar mereka membentuk pribadi yang taat beragama, serta kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut dia, seluruh pembelajaran di pondok pesantren tersebut tidak dipungut biaya
Adapun operasional pondok sendiri, lanjut dia, berasal dari sebagian penghasil yang diterimanya.
Aiptu Herman berharap ilmu yang diperoleh para santri selama belajar di pondok pesantren ini dapat bermanfaat di kelak kemudian hari.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuuruddaaroin M. Abdul Kholik mengatakan bahwa pondok pesantren tersebut didirikan pertama kali oleh Aiptu Herman bersama empat rekannya di kepolisian pada tahun 2018.
Abdul Kholik menuturkan bahwa pondok pesantren tersebut bermula dari pengajian kecil di majelis taklim pada tahun 2010 hingga 2017. Setelah itu, disepakati untuk berdiri secara swadaya di atas tanah wakaf.
"Dahulu waktu pertama kali hanya 20 santri, saat ini sudah bertambah menjadi 75 santri, yang semuanya tinggal di lingkungan pondok," katanya.
Baca juga: Pemkot Semarang kawal usulan K.H. Sholeh Darat jadi pahlawan nasional

Aiptu Herman mengabdi jadi pengajar ponpes di Tegal


Anggota Polres Tegal Aiptu Herman Handoko saat mengajar santri di Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuuruddaaroin, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Humas Polda Jateng