Menkomdigi akan jadi pembicara di World Public Relations Forum 2024 di Bali
Semarang (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid akan tampil sebagai salah satu pembicara utama dalam ajang World Public Relations Forum (WPRF) 2024 pada 19-22 November 2024 di Bali. Ini adalah pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah acara humas berskala internasional, yang diadakan oleh Global Alliance bekerja sama dengan Perhumas Indonesia.
Meutya akan membawakan pidato utama pada sesi Shaping Nation Branding through Digital Communication yang menyoroti peran komunikasi digital dalam memperkuat citra bangsa. Selain Meutya, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Prabu Revolusi juga dijadwalkan menjadi pembicara pada forum bergengsi ini.
Mengangkat tema Purposeful Influence for the Common Good, WPRF 2024 bertujuan untuk merespons tantangan dan peluang dalam industri kehumasan global dengan mendorong dialog mengenai inovasi, etika, serta peran strategis PR dalam masyarakat dan organisasi.
Ketua Umum Perhumas Indonesia Boy Kelana Soebroto menyatakan WPRF di Bali akan menjadi platform dinamis untuk berbagi ide, strategi, dan praktik terbaik di kalangan profesional, akademisi, pemimpin industri, serta pemerintah.
“Kementerian Komunikasi dan Digital memiliki peran strategis dalam pengembangan ekosistem komunikasi digital di Indonesia sekaligus dalam menghadapi tantangan global yang terkait dengan era transformasi digital," kata Boy dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2024).
Di WPRF 2024, kata dia, pihaknya berharap Menkomdigi dapat berbagi wawasan tentang perkembangan teknologi digital yang memengaruhi lanskap komunikasi publik dan peran media dalam menyampaikan informasi yang akurat, transparan, dan berimbang.
Boy menekankan di era globalisasi dengan akses informasi instan, kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan sehat.
“Kehadiran Menkomdigi di WPRF 2024 diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap diskusi internasional tentang peran komunikasi dan teknologi dalam membangun masyarakat yang lebih terhubung, cerdas, dan responsif terhadap tantangan global,” tambah Boy.
Ia juga menyatakan bahwa forum ini bukan hanya menjadi ajang berbagi pengalaman, tetapi juga kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dalam membangun ekosistem digital yang sehat serta menyajikan solusi untuk tantangan komunikasi global.
WPRF 2024 akan menghadirkan pidato utama, diskusi panel, lokakarya, dan kesempatan berjejaring yang bertujuan untuk mendukung pengembangan profesional dan kolaborasi global bagi para peserta. Forum ini juga akan mengadakan Global PR and Communications Awards yang bergengsi, memberikan penghargaan kepada mereka yang memiliki keunggulan dan inovasi di bidangnya.
“Total ada 37 pembicara internasional dan 41 pembicara nasional selama empat hari di World Public Relations Forum 2024. Selain itu, ada 22 negara yang mengirimkan perwakilan antara lain dari Australia, Banglades, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Nigeria dan Afrika Selatan,” kata Boy
WPRF 2024 juga akan menghadirkan tokoh-tokoh global di bidang hubungan masyarakat dan komunikasi. Salah satunya adalah Justin Green, Presiden dan CEO Global Alliance for Public Relations and Communication Management, yang akan mengulas tentang peran PR dalam membentuk opini publik di tingkat internasional.
Anne Gregory, Profesor Hubungan Masyarakat dari University of Huddersfield di Inggris, akan menyoroti etika serta profesionalisme dalam praktik PR dan akan membagikan hasil riset serta pengalamannya dalam mengembangkan pedoman etis untuk praktisi PR di seluruh dunia.
Paul Holmes, pendiri dan Ketua The Holmes Report, dijadwalkan berbicara tentang tren terkini dalam industri PR dan komunikasi global yang akan berbagi pandangan mengenai bagaimana teknologi baru dan perubahan sosial-politik memengaruhi lanskap komunikasi; serta Mary Beth West, Konsultan Senior di Mary Beth West Consulting, akan membahas strategi komunikasi krisis di era digital, yang menjadi semakin krusial seiring meningkatnya eksposur dan risiko bagi organisasi di platform digital.
Kehadiran para pembicara internasional ini akan memperkaya diskusi dengan perspektif global, memberikan wawasan berharga tentang praktik terbaik, tantangan, dan peluang dalam hubungan masyarakat di era digital.
WPRF 2024 akan digelar selama empat hari dengan agenda sebagai berikut:
19 November 2024, Global Communication Knowledge Conference, ditujukan untuk cendekiawan global dan komunitas akademisi di sektor PR dan komunikasi.
20 November 2024 Pembukaan World Public Relations Forum, khusus untuk para praktisi PR profesional dari seluruh dunia.
21 November 2024, Konvensi Humas Indonesia, forum bagi praktisi PR di Indonesia untuk membahas tantangan dan peluang dalam industri kehumasan nasional.
22 November 2024, Pertemuan Humas Muda Indonesia (PEMUDA), yang dirancang untuk para praktisi PR muda dalam memperluas wawasan dan pengetahuan mereka.
Dengan kehadiran lebih dari seribu peserta dan pembicara ternama, WPRF 2024 diharapkan menjadi momentum penting dalam membangun ekosistem PR yang adaptif terhadap perubahan global.
Meutya akan membawakan pidato utama pada sesi Shaping Nation Branding through Digital Communication yang menyoroti peran komunikasi digital dalam memperkuat citra bangsa. Selain Meutya, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Prabu Revolusi juga dijadwalkan menjadi pembicara pada forum bergengsi ini.
Mengangkat tema Purposeful Influence for the Common Good, WPRF 2024 bertujuan untuk merespons tantangan dan peluang dalam industri kehumasan global dengan mendorong dialog mengenai inovasi, etika, serta peran strategis PR dalam masyarakat dan organisasi.
Ketua Umum Perhumas Indonesia Boy Kelana Soebroto menyatakan WPRF di Bali akan menjadi platform dinamis untuk berbagi ide, strategi, dan praktik terbaik di kalangan profesional, akademisi, pemimpin industri, serta pemerintah.
“Kementerian Komunikasi dan Digital memiliki peran strategis dalam pengembangan ekosistem komunikasi digital di Indonesia sekaligus dalam menghadapi tantangan global yang terkait dengan era transformasi digital," kata Boy dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2024).
Di WPRF 2024, kata dia, pihaknya berharap Menkomdigi dapat berbagi wawasan tentang perkembangan teknologi digital yang memengaruhi lanskap komunikasi publik dan peran media dalam menyampaikan informasi yang akurat, transparan, dan berimbang.
Boy menekankan di era globalisasi dengan akses informasi instan, kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan sehat.
“Kehadiran Menkomdigi di WPRF 2024 diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap diskusi internasional tentang peran komunikasi dan teknologi dalam membangun masyarakat yang lebih terhubung, cerdas, dan responsif terhadap tantangan global,” tambah Boy.
Ia juga menyatakan bahwa forum ini bukan hanya menjadi ajang berbagi pengalaman, tetapi juga kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dalam membangun ekosistem digital yang sehat serta menyajikan solusi untuk tantangan komunikasi global.
WPRF 2024 akan menghadirkan pidato utama, diskusi panel, lokakarya, dan kesempatan berjejaring yang bertujuan untuk mendukung pengembangan profesional dan kolaborasi global bagi para peserta. Forum ini juga akan mengadakan Global PR and Communications Awards yang bergengsi, memberikan penghargaan kepada mereka yang memiliki keunggulan dan inovasi di bidangnya.
“Total ada 37 pembicara internasional dan 41 pembicara nasional selama empat hari di World Public Relations Forum 2024. Selain itu, ada 22 negara yang mengirimkan perwakilan antara lain dari Australia, Banglades, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Nigeria dan Afrika Selatan,” kata Boy
WPRF 2024 juga akan menghadirkan tokoh-tokoh global di bidang hubungan masyarakat dan komunikasi. Salah satunya adalah Justin Green, Presiden dan CEO Global Alliance for Public Relations and Communication Management, yang akan mengulas tentang peran PR dalam membentuk opini publik di tingkat internasional.
Anne Gregory, Profesor Hubungan Masyarakat dari University of Huddersfield di Inggris, akan menyoroti etika serta profesionalisme dalam praktik PR dan akan membagikan hasil riset serta pengalamannya dalam mengembangkan pedoman etis untuk praktisi PR di seluruh dunia.
Paul Holmes, pendiri dan Ketua The Holmes Report, dijadwalkan berbicara tentang tren terkini dalam industri PR dan komunikasi global yang akan berbagi pandangan mengenai bagaimana teknologi baru dan perubahan sosial-politik memengaruhi lanskap komunikasi; serta Mary Beth West, Konsultan Senior di Mary Beth West Consulting, akan membahas strategi komunikasi krisis di era digital, yang menjadi semakin krusial seiring meningkatnya eksposur dan risiko bagi organisasi di platform digital.
Kehadiran para pembicara internasional ini akan memperkaya diskusi dengan perspektif global, memberikan wawasan berharga tentang praktik terbaik, tantangan, dan peluang dalam hubungan masyarakat di era digital.
WPRF 2024 akan digelar selama empat hari dengan agenda sebagai berikut:
19 November 2024, Global Communication Knowledge Conference, ditujukan untuk cendekiawan global dan komunitas akademisi di sektor PR dan komunikasi.
20 November 2024 Pembukaan World Public Relations Forum, khusus untuk para praktisi PR profesional dari seluruh dunia.
21 November 2024, Konvensi Humas Indonesia, forum bagi praktisi PR di Indonesia untuk membahas tantangan dan peluang dalam industri kehumasan nasional.
22 November 2024, Pertemuan Humas Muda Indonesia (PEMUDA), yang dirancang untuk para praktisi PR muda dalam memperluas wawasan dan pengetahuan mereka.
Dengan kehadiran lebih dari seribu peserta dan pembicara ternama, WPRF 2024 diharapkan menjadi momentum penting dalam membangun ekosistem PR yang adaptif terhadap perubahan global.