Kota Pekalongan (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kota Pekalongan mengadakan Gerakan Pangan Murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari di Kota Pekalongan, Rabu, mengatakan Gerakan Pangan Murah tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan dalam upaya pengendalian inflasi daerah khususnya di Kota Pekalongan.
"Gerakan Pangan Murah di Kota Pekalongan ini didasari atas hasil rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang rutin digelar setiap Senin bersama Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian," katanya.
Menurut dia, pada minggu ke-3 dan ke-4 April 2024, Kota Pekalongan masuk dalam 5 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mengalami indeks perkembangan harga (IPH) yang tinggi untuk komoditas daging sapi, daging ayam dan bawang merah.
"Oleh karena itu, perlu dilakukan intervensi, salah satu upayanya dengan melaksanakan Gerakan Pangan Murah," katanya.
Ia yang didampingi Sub Koordinator Seksi Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dhani Sardono Wiyoto mengatakan pada kegiatan itu, pihaknya menggandeng vendor dari berbagai kalangan seperti Bulog, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan, PT Prima Food, PT ID Food dan gapoktan.
Vendor, kata dia, menyediakan harga pangan yang strategis dan terjangkau untuk masyarakat, terutama bawang merah, bawang putih dan cabai.
"Selain itu, kami menyediakan telur omega 3 dengan harga jual yang terjangkau oleh masyarakat," katanya.
Dikatakan, selain menginisiasi Gerakan Pangan Murah, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng juga memfasilitasi distribusi untuk penurunan harga agar harga komoditas dijual murah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Misalnya, untuk beras SPHP kemasan 5 kilogram dijual seharga harga Rp55 ribu per kantong, beras premium per kemasan 5 kg sekitar Rp70 ribu, 1 kilogram telur omega Rp26.500, bawang merah Rp22 ribu per kilogram, bawang putih kemasan sedang Rp10 ribu per kilogram, dan daging ayam Rp28 ribu per kg.
"Kami berharap Gerakan Pangan Murah ini menjadi stimulus pemerintah kabupaten/kota lainnya agar menyelenggarakan kegiatan serupa secara rutin baik seminggu sekali untuk menjaga pasokan maupun harga bahan pangan tetap terjaga dan terkendali," katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pekalongan Joko Purnomo mengatakan Gerakan Pangan Murah ini menjadi bagian dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat karena harga bahan pangan sering mengalami fluktuasi cukup tinggi yang memberikan dampak besar bagi warga.
"Gerakan Pangan Murah ini membantu masyarakat khususnya mereka yang berpenghasilan rendah agar bisa memperoleh bahan pangan dengan harga yang lebih murah," katanya.
Baca juga: Bupati Purbalingga: Manfaatkan program Upland demi ketahanan pangan