Mahasiswa KKN UNS ciptakan alat perangkap sampah di Pulau Delta
Semarang (ANTARA) - Kelompok 22 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan Karang Taruna berhasil menciptakan alat perangkap sampah yang disebut collect and gather trash for sustainability (Congrats) di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Alat perangkap sampah tersebut diinisiasikan dan dibuat oleh mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Mesin UNS, antara lain Anggito Lambda Raihan, Devita Putri Maharani, Dimas Kristua Djie, Fadlulloh Rifki Muhammad, Muhamad Rafli, Muhammad Rayhan Nauval, Nadira Zalfa Ulinnuha, dan Rizky Fadli Ramadhani.
Alat perangkap sampah ini diharapkan menjadi salah satu solusi untuk penanganan sampah yang ada di Kali Pepe, Surakarta. Kegiatan tersebut di bawah bimbingan Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D. selaku dosen dari program studi Teknik Sipil UNS.
Lokasi untuk membuat alat perangkap sampah berada di Pulau Delta yang dibuat oleh Komunitas Peduli Sungai (KPS) dan Restu, selaku Ketua Karang Taruna RW 1 Kelurahan Sumber dan KPS, mendampingi serta membantu dalam berbagai hal, termasuk menentukan lokasi instalasi alat, menentukan ukuran perangkap sampah, dan melakukan pemantauan, serta penilaian kinerja alat.
Restu menjelaskan banyak aliran sungai yang melintasi wilayah Kelurahan Sumber. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Kali Gajah Putih, Sungai Pepe, Sungai Sumber, dan Sungai Bengawan Solo. Dari observasi yang dilakukan oleh Kelompok 22 KKN UNS, kuantitas air di wilayah Kelurahan Sumber tidak sebanding dengan kualitas airnya.
Alat tersebut menggunakan pipa PVC sebagai bahan dasar untuk pembuatan alat perangkap sampah. Pipa PVC dihubungkan dengan pipa lain menggunakan tali sepanjang lebar sungai Kali Pepe. Lalu, pipa tersebut dihubungkan dengan jaring-jaring yang di bawahnya diberi pemberat. Sampah-sampah yang terperangkap pada alat ini, yakni daun, ranting pohon, botol plastik, kantong plastik, bangkai binatang, hingga popok bayi juga terperangkap.
Sampah yang dikumpulkan dengan alat Congrats dimasukkan ke dalam biodegradable polybag dan kemudian diangkut ke TPA Putri Cempo oleh petugas sampah.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi dan mencegah penumpukan sampah di sungai atau sejalan dengan konsep Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke-6, yaitu air bersih dan sanitasi layak.
Kegiatan ini juga dilakukan normalisasi bantaran sungai dengan cara menebang pohon-pohon yang melintas di aliran sungai. Semua kegiatan diharapkan menumbuhkan kesadaran dan juga kemauan dari warga Kelurahan Sumber agar menjaga kebersihan sungai demi lingkungan yang bersih.
Alat tersebut juga sebagai introspeksi warga agar sadar apabila membuang sampah di sungai, sekaligus sebagai aksi untuk menghentikan sungai yang dipenuhi oleh sampah, serta menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa memiliki kapasitas yang luar biasa untuk membawa perubahan sosial yang positif. Mereka berkontribusi langsung pada perbaikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Alat perangkap sampah tersebut diinisiasikan dan dibuat oleh mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Mesin UNS, antara lain Anggito Lambda Raihan, Devita Putri Maharani, Dimas Kristua Djie, Fadlulloh Rifki Muhammad, Muhamad Rafli, Muhammad Rayhan Nauval, Nadira Zalfa Ulinnuha, dan Rizky Fadli Ramadhani.
Alat perangkap sampah ini diharapkan menjadi salah satu solusi untuk penanganan sampah yang ada di Kali Pepe, Surakarta. Kegiatan tersebut di bawah bimbingan Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D. selaku dosen dari program studi Teknik Sipil UNS.
Lokasi untuk membuat alat perangkap sampah berada di Pulau Delta yang dibuat oleh Komunitas Peduli Sungai (KPS) dan Restu, selaku Ketua Karang Taruna RW 1 Kelurahan Sumber dan KPS, mendampingi serta membantu dalam berbagai hal, termasuk menentukan lokasi instalasi alat, menentukan ukuran perangkap sampah, dan melakukan pemantauan, serta penilaian kinerja alat.
Restu menjelaskan banyak aliran sungai yang melintasi wilayah Kelurahan Sumber. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Kali Gajah Putih, Sungai Pepe, Sungai Sumber, dan Sungai Bengawan Solo. Dari observasi yang dilakukan oleh Kelompok 22 KKN UNS, kuantitas air di wilayah Kelurahan Sumber tidak sebanding dengan kualitas airnya.
Alat tersebut menggunakan pipa PVC sebagai bahan dasar untuk pembuatan alat perangkap sampah. Pipa PVC dihubungkan dengan pipa lain menggunakan tali sepanjang lebar sungai Kali Pepe. Lalu, pipa tersebut dihubungkan dengan jaring-jaring yang di bawahnya diberi pemberat. Sampah-sampah yang terperangkap pada alat ini, yakni daun, ranting pohon, botol plastik, kantong plastik, bangkai binatang, hingga popok bayi juga terperangkap.
Sampah yang dikumpulkan dengan alat Congrats dimasukkan ke dalam biodegradable polybag dan kemudian diangkut ke TPA Putri Cempo oleh petugas sampah.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi dan mencegah penumpukan sampah di sungai atau sejalan dengan konsep Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke-6, yaitu air bersih dan sanitasi layak.
Kegiatan ini juga dilakukan normalisasi bantaran sungai dengan cara menebang pohon-pohon yang melintas di aliran sungai. Semua kegiatan diharapkan menumbuhkan kesadaran dan juga kemauan dari warga Kelurahan Sumber agar menjaga kebersihan sungai demi lingkungan yang bersih.
Alat tersebut juga sebagai introspeksi warga agar sadar apabila membuang sampah di sungai, sekaligus sebagai aksi untuk menghentikan sungai yang dipenuhi oleh sampah, serta menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa memiliki kapasitas yang luar biasa untuk membawa perubahan sosial yang positif. Mereka berkontribusi langsung pada perbaikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.