Solo (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sungai pada peringatan ke-32 Hari Air Dunia di Sungai Kali Anyar Bendung Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah.
BBWSBS dalam memperingati Hari Air Dunia di Solo melakukan berbagai kegiatan, antara lain, menggelar lomba dayung perahu naga, tebar benih ikan, dan penanaman pohon di bantaran Sungai Kali Anyar Solo.
"Kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sungai," kata Kepala BBWSBS Maryadi Utama di sela kegiatan di Bendung Tirtonadi Solo, Jateng, Kamis (7/3).
BBWSBS sengaja menebar ribuan ekor bibit ikan agar kawasan Bendung Tirtonadi Solo dapat menjadi ruang ekonomi baru bagi warga Solo dan sekitarnya. Sementara itu, penanaman bibit pohon merupakan simbol merawat air dengan upaya penghijauan di daerah aliran sungai.
Selain tebar benih ikan dan tanam pohon, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada sejumlah komunitas peduli sungai karena kiprahnya menjaga lingkungan.
"Kami juga menggelar lomba dayung perahu naga yang diikuti 12 komunitas yang bergerak dalam pengelolaan sungai dan sejenisnya," katanya.
Maryadi berharap hal tersebut dapat membuka wawasan masyarakat untuk mengenalkan pentingnya menjaga lingkungan sungai, sekaligus dapat ikut merawat fasilitas yang sudah baik tersebut.
Semua yang ada di Bendung Tirtonadi Solo dan sekitarnya, harapan dia, dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Di samping itu, dapat mendongkrak perekonomian di wilayah setempat.
Menurut dia, dalam lokasi tersebut dapat menjadi objek wisata, lokasi olahraga baru, dan sebagainya. Harapannya lokasi-lokasi ini dapat menjadi penggerak ekonomi baru untuk masyarakat setempat.
Ia berpendapat bahwa menjaga lingkungan sungai bukan hanya tugas pemerintah, melainkan masyarakat harus ikut terlibat dalam memeliharanya agar meminimalkan dampak negatif dan tidak menimbulkan bencana alam bagi masyarakat.
Sementara itu, dalam peringatan Hari Air Dunia, dimeriahkan dengan lomba dayung perahu yang diikuti 12 tim. Tiga tim dari Semarang, satu dari Waduk Cengklik Boyolali, dan delapan tim dari BBWSBS dan komunitas peduli sungai di Solo.