Para sukarelawan yang berjuang memenuhi panggilan kemanusiaan
Umar Herutama, sukarelawan yang bertugas mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, juga memiliki cerita unik saat memberikan edukasi kepada warga Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar. Kala banjir belum besar, ia minta warga bersedia dievakuasi, namun mereka bergeming.
Ajakan tersebut didasarkan diprediksi bahwa banjir bakal membesar karena debit air Sungai Wulan saat itu begitu besar, sedangkan tanggul yang jebol dalam waktu dekat tidak mungkin ditangani sehingga potensi jebolan membesar kian besar pula.
Di tengah ancaman air bah besar itu, ia keliling kampung bersama sukarelawan lain sambil menarik perahu karet tanpa mesin. Namun, ketika hendak balik ke posko ternyata banjir membesar dan arusnya pun cukup deras.
Karena perahu karet hanya mengandalkan dayung, akhirnya Heru bersama sukarelawan lainnya harus menunggu dievakuasi oleh volunter lain yang menggunakan perahu karet bermesin.
Seperti halnya cerita Nur Cholis, sikap sebagian warga yang tidak mau diberikan pemahaman tak membuat Heru putus asa. Ia tetap mau menolong warga yang terjebak air bah di rumahnya.
Heru bersama sukarelawan lain tetap semangat membantu mengevakuasi warga yang terjebak di antara genangan banjir yang cukup besar dan arus yang begitu deras.
Derasnya arus air bisa dibuktikan dengan truk tronton yang terjebak di jalan pun tak bisa diselamatkan. Selain deras arusnya, genangan banjir juga makin tinggi sehingga sopir dan kernet harus menyelamatkan diri ke tempat aman.