Presiden Jokowi resmikan SPAM Semarang Barat, layani 350 ribu pelanggan
Semarang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meresmikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat Kota Atlas.
SPAM dikelola menggunakan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
"Semarang ini contoh yang baik, karena dibangun sistem KPBU," kata Joko Widodo saat peresmian SPAM Semarang Barat, di Semarang, Selasa.
Jokowi menilai Kota Semarang merupakan contoh yang baik dalam pemeliharaan air, salah satunya dengan dibangunnya SPAM Semarang Barat yang merupakan program hulu sampai hilir.
Ia menyebutkan SPAM Semarang Barat dibangun dengan anggaran total Rp870 miliar, terdiri atas anggaran dari pusat sebesar Rp329 miliar, Pemerintah Kota Semarang Rp124 miliar dan swasta Rp417 miliar.
"Yang kita lihat, proyek ini sehat, karena sambungan pipanya lebih 60 persen. Dan kapasitas 1.000 liter per detik. Melayani 70 ribu sambungan rumah tangga, melayani 350 ribu jiwa di Semarang Barat, Ngaliyan dan Tugu," katanya.
Jokowi menjelaskan bahwa SPAM Semarang Barat merupakan proyek percontohan pembangunan pipa perkotaan sehingga berharap mega proyek tersebut bisa dikelola dengan baik.
"Terakhir, saya titip SPAM Semarang Barat agar dikelola dengan baik, dan berfungsi dengan baik harga terjangkau dan berkesinambungan," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan SPAM Semarang Barat merupakan proyek kolaborasi antara pemerintah pusat, yakni Kementerian PUPR, pemkot, dan pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan air minum di Kecamatan Semarang Barat, Ngaliyan dan Tugu.
"Dengan sistem KPBU ini ada kepedulian dari pemkot, misalnya tahun 2023 lalu kami ada penyertaan modal bertahap melalui PDAM. Tahun ini terakhir, kami sertakan modalnya," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Diharapkan, program KPBU tersebut bisa diwujudkan dengan penyediaan air bersih bagi masyarakat, dan menjadi contoh pola KPBU yang berhasil.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang Yudi Indardo menambahkan bahwa pemerintah daerah membeli air curah dari swasta, kemudian disalurkan ke masyarakat di tiga kecamatan tersebut.
"Jaringan distribusi ke masyarakat masih terus. Dilanjutkan dengan pipa kecil. Mudah-mudahan Tugu cepat, tinggal Tugu saja yang jalur akses ditambah," katanya.
Dengan adanya SPAM Semarang Barat, kata Yudi, air yang diambil dari Kaligarang bisa lebih difokuskan ke wilayah Semarang bagian tengah dan utara.
SPAM dikelola menggunakan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
"Semarang ini contoh yang baik, karena dibangun sistem KPBU," kata Joko Widodo saat peresmian SPAM Semarang Barat, di Semarang, Selasa.
Jokowi menilai Kota Semarang merupakan contoh yang baik dalam pemeliharaan air, salah satunya dengan dibangunnya SPAM Semarang Barat yang merupakan program hulu sampai hilir.
Ia menyebutkan SPAM Semarang Barat dibangun dengan anggaran total Rp870 miliar, terdiri atas anggaran dari pusat sebesar Rp329 miliar, Pemerintah Kota Semarang Rp124 miliar dan swasta Rp417 miliar.
"Yang kita lihat, proyek ini sehat, karena sambungan pipanya lebih 60 persen. Dan kapasitas 1.000 liter per detik. Melayani 70 ribu sambungan rumah tangga, melayani 350 ribu jiwa di Semarang Barat, Ngaliyan dan Tugu," katanya.
Jokowi menjelaskan bahwa SPAM Semarang Barat merupakan proyek percontohan pembangunan pipa perkotaan sehingga berharap mega proyek tersebut bisa dikelola dengan baik.
"Terakhir, saya titip SPAM Semarang Barat agar dikelola dengan baik, dan berfungsi dengan baik harga terjangkau dan berkesinambungan," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan SPAM Semarang Barat merupakan proyek kolaborasi antara pemerintah pusat, yakni Kementerian PUPR, pemkot, dan pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan air minum di Kecamatan Semarang Barat, Ngaliyan dan Tugu.
"Dengan sistem KPBU ini ada kepedulian dari pemkot, misalnya tahun 2023 lalu kami ada penyertaan modal bertahap melalui PDAM. Tahun ini terakhir, kami sertakan modalnya," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Diharapkan, program KPBU tersebut bisa diwujudkan dengan penyediaan air bersih bagi masyarakat, dan menjadi contoh pola KPBU yang berhasil.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang Yudi Indardo menambahkan bahwa pemerintah daerah membeli air curah dari swasta, kemudian disalurkan ke masyarakat di tiga kecamatan tersebut.
"Jaringan distribusi ke masyarakat masih terus. Dilanjutkan dengan pipa kecil. Mudah-mudahan Tugu cepat, tinggal Tugu saja yang jalur akses ditambah," katanya.
Dengan adanya SPAM Semarang Barat, kata Yudi, air yang diambil dari Kaligarang bisa lebih difokuskan ke wilayah Semarang bagian tengah dan utara.