Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan kesiapsiagaan harus diutamakan dalam penanggulangan bencana, karena merupakan fondasi penting dalam mengurangi risiko dan dampak bencana, serta meminimalkan korban jiwa dan kerusakan.
"Penanggulangan bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemda saja," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat.
Berkaitan dengan momentum Hari Kesiapsiagaan Bencana yang diperingati setiap tanggal 26 April, pihaknya akan menggandeng seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Menurut dia, selama ini sudah banyak organisasi kemasyarakatan (ormas) yang berperan aktif dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Banyumas.
"Itu akan lebih kita rangkul lagi untuk penanganan bencana," katanya.
Terkait dengan penanggulangan bencana, dia mengakui selama ini di Banyumas terdapat tiga kecamatan yang sering dilanda banjir yakni Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak.
"Menurut saya ya, itu perlu dianalisis lagi, itu ada banjir 10 tahunan, banjir 15 tahunan. Ini menurut pendapat saya, itu bukan banjir 15 tahunan, salah satu penyebabnya adalah karena tidak ada normalisasi sungai selama 10 tahun," katanya.
Oleh karena itu pihaknya akan mengupayakan secara maksimal agar di tiga kecamatan rawan banjir tersebut minimal ada satu alat berat berupa ekskavator berukuran kecil.
Ia mengatakan ekskavator itu nantinya akan diserahkan kepada badan usaha milik desa bersama untuk mengelola alat berat tersebut.
"Saya sedang carikan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk ekskavator itu," katanya.
Dengan demikian, kata dia, penanganan sedimentasi di sungai tidak harus menunggu dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, tetapi dapat dilakukan oleh masyarakat paling tidak dalam kurun waktu satu bulan sekali.
Ia meyakini upaya tersebut dapat mengurangi dampak banjir di wilayah Kecamatan Tambak, Sumpiuh, dan Kemranjen.
"Sebenarnya sudah ada usulan untuk pembuatan embung di daerah Sirau (Kemranjen) kita akan dorong lagi, dulu 'kan hilang," katanya.
Sementara untuk antisipasi bencana kekeringan pada musim kemarau, Bupati mengatakan selain mencari sumber-sumber air dan membuat sumur-sumur dalam sebagai upaya penanganan jangka panjang meskipun dengan keterbatasan anggaran. Pihaknya juga menyiapkan bantuan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan.
"Kami sudah siapkan mobil-mobil tangki untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke daerah-daerah yang kekurangan. Dari PDAM ada, kemudian dari Baznas, PMI juga ada," kata dia yang juga Ketua PMI Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Antisipasi bencana kekeringan di Banyumas