Magelang (ANTARA) - Program Familiarization Trip Spiritual Borobudur mendukung rencana induk pengembangan pariwisata nasional, kata Vice President of Commercial & Experience PT Taman Wisata Candi Borobudur Parambanan dan Ratu Boko (TWC) Emilia Eny Utari.
Emilia di Magelang, Kamis, mengatakan program wisata berbasis spiritual ini mengajak peserta famtrip berkunjung ke situs-situs cagar budaya untuk belajar dan menyerap keluhuran yang ada di situs, yang berada di kawasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Nilai-nilai edukasi, spiritual. dan otentik diangkat untuk menggugah pengalaman berwisata yang berkesan," katanya.
Menurut dia, pengembangan spiritual tourism melalui aktivitas Familiarization Trip Spiritual Borobudur ini dihadirkan untuk mendukung program Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP).
Pengembangan pariwisata di DPN BYP ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas dan pertumbuhan aktivitas pariwisata tahun 2023-2044.
Ia mengatakan, pengembangan ekosistem pariwisata perlu dilakukan, sehingga menghadirkan pelayanan yang holistik dan otentik kepada wisatawan. Langkah kebijakan strategis diperlukan untuk mendukung peran berbagai pihak dalam upaya menghadirkan pariwisata berkualitas di kawasan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan.
"Pascapandemi, sektor pariwisata diharapkan bangkit untuk memberikan kontraksi positif pada peningkatan perekonomian Indonesia, mengingat aktivitas wisata memberi multiplier effect bagi sektor lainnya, seperti sektor kerajinan, kuliner dan ekonomi kreatif," katanya.
Menurut dia, kolaborasi serta peran aktif berbagai pihak diperlukan untuk mendorong pariwisata yang berkualitas serta membangkitkan potensi daerah dan masyarakat.
Familiarization Trip Spiritual Borobudur merupakan program pengenalan spiritual tourism package yang mengedepankan pengalaman otentik di situs Cagar Budaya yang ada di DIY maupun Jateng.
Aktivitas meditasi dan berdoa di situs-situs peninggalan sejarah bercorak Buddha ini menjadi sajian utama para peserta yang berasal dari berbagai negara di Asia, seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Nepal dan India.
Peserta famtrip diajak untuk melawat ke beberapa kompleks percandian Buddha di Jateng dan DIY seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Sojiwan, Candi Plaosan dan Candi Sewu.
Di situs-situs tersebut, selain memanjatkan doa dan bermeditasi, peserta juga mendapatkan wawasan historis serta nilai-nilai Buddha yang universal dan humanis.
Selain situs candi, peserta famtrip juga mengikuti workshop pembuatan batik dan gerabah tradisional yang bekerja sama dengan perajin lokal di Borobudur.
Aktivitas ini, katanya, selain menghadirkan pengalaman yang baru yang otentik, sekaligus turut mendorong perekonomian perajin lokal yang ada di kawasan Borobudur.
Baca juga: Kampung Seni Kujon dibangun mulai akhir November 2023