Semarang (ANTARA) - Sebanyak 1.950 utusan siap meramaikan penyelenggaraan Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah Periode Muktamar 48 di Kota Tegal, 3—5 Maret 2023.
"Utusan dengan jumlah sebanyak itu terdiri atas 1.520 utusan dari Muhammadiyah dan 430 utusan Aisyiyah," kata Ketua Pimpinan Wilayah Jateng Dr. K.H. Tafsir di Semarang, Rabu malam.
Ia mengatakan bahwa jumlah utusan yang mengikuti Muswil Muhammadiyah itu terbanyak daripada peserta muswil-muswil di seluruh Indonesia, dan jumlahnya lebih dari separuh utusan saat Muktamar Muhammadiyah.
"Dibandingkan Muktamar, itu utusannya ada 2.600 orang dari seluruh Indonesia. Di Muswil Muhammadiyah Jateng ada 1.950 utusan. Jawa Timur jumlah kedua terbanyak dengan 1.200-an utusan," katanya.
Menurut dia, jumlah utusan sebanyak itu karena cabang dan ranting di Jateng yang lebih banyak meski hanya berasal dari 35 kabupaten/kota, padahal Jatim punya 38 kabupaten/kota.
Belum lagi, kata dia, jumlah perguruan tinggi dan rumah sakit Muhammadiyah di Jateng juga sedemikian banyak sehingga utusan yang dikirim untuk mengikuti muswil juga lebih banyak.
Tafsir menyebutkan setidaknya ada sejumlah agenda pada Muswil Muhammadiyah Jateng, termasuk pemilihan pimpinan baru PW Muhammadiyah dan Aisyiyah Jateng untuk periode 2022—2027.
"Penekanan untuk 5 tahun ke depan adalah pendidikan kader ulama dan industrialisasi. Selama ini Muhammadiyah 'kan sudah mapan di pendidikan dan kesehatan, kami bersiap merambah dunia ketiga, yakni ekonomi," kata Tafsir.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Musyawarah Wilayah Wahyudi menyebutkan ada dua agenda besar, yakni Musyawarah Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jateng pada tanggal 28 Januari 2023, dilanjutkan Muswil Muhammadiyah Jateng.
"Muswil adalah forum permusyawaratan tertinggi PW Muhammadiyah. Dalam muspim, ada tiga agenda: pengesahan calon sementara PW Muhammadiyah, pengesahan agenda muswil, dan pemilihan dari 72 bakal calon formatur menjadi 39 orang," katanya.
Wahyudi yang juga Sekretaris PW Muhammadiyah Jateng itu menjelaskan bahwa mekanisme pemilihan menggunakan teknologi e-voting dengan sistem formatur sehingga calon yang mendapatkan suara terbanyak tidak langsung terpilih sebagai ketua.
"Dari pimpinan daerah, organisasi otonom, dan PW Muhammadiyah sudah mengusulkan nama dan terjaring 72 bakal calon. Nanti dikerucutkan di muspim menjadi 39 orang, dan di muswil dipilih 13 orang formatur PW Muhammadiyah periode mendatang," katanya.