Forkompimda Solo ziarah ke makam mantan wali kota di Temanggung
Jadi yang asli Temanggung itu ibu, sedangkan bapak asli Solo
Temanggung (ANTARA) - Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Pemerintah Kota Surakarta dipimpin Wakil Wali Kota Teguh Prakosa berziarah ke makam mantan Wali Kota Surakarta masa bakti 1985-1995, Hartomo, di Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Selasa.
Rombongan Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa yang mengendarai dua bus tersebut, diterima Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo beserta perwakilan keluarga Hartomo di kompleks pemakaman keluarga di Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Teguh Prakosa menyampaikan ziarah ke makam mantan Wali Kota Surakarta ini dalam rangkaian Hari Jadi Ke-76 Pemkot Surakarta.
"Setiap hari jadi Pemkot Surakarta kami mesti berziarah ke seluruh mantan wali kota yang telah meninggal dunia, kebetulan H. Hartomo dimakamkan di Temanggung," katanya.
Ia mengakui sebelumnya memang belum pernah ada yang berziarah ke makam Wali Kota Surakarta periode 1985-1995 ini.
"Kemarin setelah Wali Kota Surakarta pulang dari Prancis, Pak Sekda menyampaikan alangkah baiknya kami mulai berziarah ke makam H. Hartomo di Temanggung. Beliau termasuk wali kota yang memodernisasi Kota Surakarta," katanya.
Ia menuturkan mulai sekarang setiap tahun dalam rangkaian hari jadi Pemkot Surakarta akan berziarah ke makam Hartomo di Temanggung ini.
"Foto mantan wali kota ada di balai kota, tetapi pada waktu berziarah terlewatkan, ini bagian dari evaluasi kami semua termasuk birokrasi karena birokrasi yang merasakan pemerintahannya. Ziarah ini harus dibiasakan untuk menghormati leluhur yang sudah membangun Kota Surakarta," katanya.
Putri sulung almarhum Hartomo, Nina Agustiani, mewakili keluarga menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Surakarta yang telah berziarah ke makam Hartomo.
"Saya sebagai anggota keluarga ikut bangga dapat kehormatan 'dirawuhi' (dikunjungi) oleh Pemkot Surakarta dalam hal ini Pak Wakil Wali Kota Surakarta," katanya.
Ia menuturkan Hartomo merupakan satu-satunya Wali Kota Surakarta yang dimakamkan di luar Kota Solo walaupun aslinya orang Solo, tetapi memang di saat akhirnya minta dimakamkan di Desa Getas, Kecamatan Kaloran.
"Jadi yang asli Temanggung itu ibu, sedangkan bapak asli Solo," katanya.
Rombongan Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa yang mengendarai dua bus tersebut, diterima Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo beserta perwakilan keluarga Hartomo di kompleks pemakaman keluarga di Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Teguh Prakosa menyampaikan ziarah ke makam mantan Wali Kota Surakarta ini dalam rangkaian Hari Jadi Ke-76 Pemkot Surakarta.
"Setiap hari jadi Pemkot Surakarta kami mesti berziarah ke seluruh mantan wali kota yang telah meninggal dunia, kebetulan H. Hartomo dimakamkan di Temanggung," katanya.
Ia mengakui sebelumnya memang belum pernah ada yang berziarah ke makam Wali Kota Surakarta periode 1985-1995 ini.
"Kemarin setelah Wali Kota Surakarta pulang dari Prancis, Pak Sekda menyampaikan alangkah baiknya kami mulai berziarah ke makam H. Hartomo di Temanggung. Beliau termasuk wali kota yang memodernisasi Kota Surakarta," katanya.
Ia menuturkan mulai sekarang setiap tahun dalam rangkaian hari jadi Pemkot Surakarta akan berziarah ke makam Hartomo di Temanggung ini.
"Foto mantan wali kota ada di balai kota, tetapi pada waktu berziarah terlewatkan, ini bagian dari evaluasi kami semua termasuk birokrasi karena birokrasi yang merasakan pemerintahannya. Ziarah ini harus dibiasakan untuk menghormati leluhur yang sudah membangun Kota Surakarta," katanya.
Putri sulung almarhum Hartomo, Nina Agustiani, mewakili keluarga menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Surakarta yang telah berziarah ke makam Hartomo.
"Saya sebagai anggota keluarga ikut bangga dapat kehormatan 'dirawuhi' (dikunjungi) oleh Pemkot Surakarta dalam hal ini Pak Wakil Wali Kota Surakarta," katanya.
Ia menuturkan Hartomo merupakan satu-satunya Wali Kota Surakarta yang dimakamkan di luar Kota Solo walaupun aslinya orang Solo, tetapi memang di saat akhirnya minta dimakamkan di Desa Getas, Kecamatan Kaloran.
"Jadi yang asli Temanggung itu ibu, sedangkan bapak asli Solo," katanya.