Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menutup delapan ruas jalan yang tersebar di berbagai kecamatan di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini menyusul kasus COVID-19 yang masih tinggi.
"Penutupan ruas jalan didasarkan atas statistik daerah yang jumlah kasus COVID-nya tinggi," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Jumat.
Kedelapan ruas jalan tersebut antara lain Jalan Imam Barjo, Jalan Gemah Raya, Jalan Letjen Soeprapto (kawasan Kota Lama), Jalan Ngesrep Timur, Jalan Klampisan Raya, Jalan Supriyadi, Jalan Suratmo, serta Jalan Lamper Tengah Raya.
Baca juga: Kawasan Simpanglima ditutup karena COVID-19 melonjak
Baca juga: Warga terkonfirmasi COVID-19 di Boyolali melonjak 912 kasus
Delapan ruas jalan itu masing-masing tersebar di Kecamatan Tembalang, Banyumanik, Semarang Selatan, Semarang Barat, Ngaliyan, serta Pedurungan.
Wali kota yang akrab disapa Hendi ini mengatakan ruas jalan yang ditutup mulai 18 Juni hingga 2 Juli 2021 tersebut sebagai.pengingat bahwa daerah tersebut angka kasus COVID-nya masih tinggi.
"Sebagai pengingat masyarakat kalau daerahnya sedang tidak normal. Kurangi mobilitas, boleh beraktivitas tapi protokol kesehatannya tetap dijaga," katanya.
Ia menambahkan penutupan tidak dilakukan terhadap lebih banyak ruas jalan seperti saat awal pandemi pada tahun lalu.
Meski demikian, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan akan diambil kebijakan seperti pada saat awal pandemi dengan menutup banyak jalan utama di Kota Semarang jika kasus COVID tak kunjung turun.
Baca juga: Varian Delta di Kudus bertambah menjadi 62 kasus
Baca juga: Kudus ajukan tambahan 70.000 dosis vaksin COVID-19
Baca juga: Kab. Magelang siapkan dua RS untuk isolasi pasien COVID-19