Jakarta (ANTARA) - Mantan pebulu tangkis nasional Markis Kido yang meninggal akibat serangan jantung di Tangerang, Senin malam, dimakamkan dalam satu liang lahad dengan almarhum ayahnya, Djumharbey Anwar, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa.
Jenazah peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu tiba di TPU Kebon Nanas pada pukul 11.00 WIB setelah disholatkan di rumah duka di Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Dalam upacara pemakaman tersebut, turut hadir keluarga besar, perwakilan Klub Jaya Raya, hingga mantan pebulu tangkis timnas Candra Wijaya dan Tontowi Ahmad.
Adik kandung Kido, Bona Septano menceritakan bahwa kakaknya merupakan sosok penyayang dan punya peran penting menggantikan ayah mereka yang telah lebih dulu berpulang.
"Dia sosok yang menggantikan ayah, bertanggung jawab sama keluarga. Dia sangat sayang ke anggota keluarga, selalu memikirkan adik-adiknya, dan Mama. Dia sosok yg luar biasa. Sebelumnya juga tidak ada firasat sama sekali," kata Bona menceritakan saat ditemui selepas prosesi pemakaman.
Kendati begitu, keluarga mengetahui bahwa kondisi peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu dalam kondisi yang kurang baik beberapa hari belakangan akibat tingginya tekanan darah.
Bona menuturkan, tekanan darah tinggi sebetulnya sudah lama diidap Kido namun kondisinya agak memburuk beberapa hari sebelum meninggal. Bahkan Kido sempat memeriksakan kondisinya ke dokter dan masih rutin mengonsumsi obat.
"Beberapa hari sebelumnya memang agak tidak enak badan , tapi masih normal aja karena Uda tensinya memang tinggi dan rutin minum obat tiap Jumat. Sempat dibawa ke dokter dan minum obat rutin. Pagi (Senin) pun sempat sarapan sama Mama, siang makan di luar sama Mama, sore baru izin pamit mau pergi main sama Candra (Wijaya)," Bona mengungkapkan.
Mengetahui dalam kondisi yang kurang baik, Ibu Kido sempat melarang anaknya untuk keluar rumah namun Kido tetap bersikeras pergi bermain olahraga yang membesarkan namanya.
"Mama sempat melarang karena sedang kurang fit, di rumah saja. Tapi kata Uda tidak apa-apa karena senang bisa ketemu teman dan tidak akan capek mainnya. Akhirnya sama mama dibolehkan keluar," katanya.
Dalam kariernya membela Indonesia di cabang olahraga bulu tangkis, Kido mencatatkan beragam prestasi antara lain juara dunia 2007 di Kuala Lumpur, medali emas Olimpiade Beijing 2008, dan emas Asian Games 2010 Guangzhou bersama Hendra Setiawan yang kini masih tergabung di Pelatnas Cipayung.
Berita Terkait
Piala Rektor USM sukses nyalakan pembinaan klub bulu tangkis
Selasa, 5 Maret 2024 7:44 Wib
PBSI Kudus gelar "Festival SenengMinton 2024" kenalkan badminton ke anak
Minggu, 25 Februari 2024 17:51 Wib
PB Klaten dominasi ajang kejuaraan antar-klub di Kudus
Minggu, 25 Februari 2024 4:00 Wib
363 atlet badminton Tanah Air ramaikan kejuaraan antarklub di Kudus
Sabtu, 24 Februari 2024 8:22 Wib
Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Rektor USM 2024 Dibuka Se-Jateng
Rabu, 7 Februari 2024 12:22 Wib
Dua pebulu tangkis Jateng tak bisa tampil di PON XXI
Selasa, 6 Februari 2024 22:01 Wib
Jateng dapat tambahan dua atlet untuk PON 2024
Senin, 5 Februari 2024 22:32 Wib
PB Djarum terjunkan atlet terbanyak di Gubernur Cup 2023
Sabtu, 18 November 2023 5:29 Wib