Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand Khunying Pattama Leesawattrakul mengatakan bahwa pihaknya memahami dan mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 menjadi alasan timnas bulu tangkis Thailand mundur dari kejuaraan beregu itu.
Alasan mundurnya Thailand dari Piala Thomas dan Uber 2020 dipengaruhi oleh berkurangnya jumlah atlet yang tersisa yang bersedia tetap tampil dalam kejuaraan beregu tersebut setelah sejumlah pemain memutuskan untuk tidak berangkat ke Denmark karena khawatir dengan situasi COVID-19.
Baca juga: BWF rilis hasil undian Piala Thomas dan Uber 2020
Meski begitu, Leesawattrakul menghormati keputusan tersebut sembari menyatakan bahwa asosiasi tak akan mengirimkan atlet pelapis dalam turnamen beregu itu.
“Meskipun prosedur dan tindakan ketat dan aman bagi atlet di Denmark, mereka tetap merasa waspada dengan situasi COVID-19,” kata Leesawattrakul dilansir laman resmi asosiasi, Senin.
“Pemain timnas bulu tangkis senior Thailand, beberapa dari mereka telah mengundurkan diri dan tidak akan berangkat ke Piala Thomas dan Uber. Itu bisa dimengerti. Kondisi tersebut menyebabkan tim kekurangan pemain untuk bersaing dalam turnamen beregu,” katanya menambahkan.
Baca juga: Timnas bulu tangkis dihadapkan jadwal padat selepas Piala Thomas-Uber
Asosiasi, lanjut dia, tetap memprioritaskan keselamatan atlet dan lebih memilih untuk mempersiapkan mereka pada tiga event besar lain, yakni turnamen Super 1.000, BWF World Tour dan turnamen Asia pada November mendatang.
Tim Thomas Thailand sebelumnya menghuni Grup D bersama Jepang, Korea Selatan, dan Kanada. Sementara tim Uber tergabung di Grup C bersama Denmark, Skotlandia, dan Kanada.
Baca juga: Soal Thomas-Uber 2020, Susy: Indonesia berpeluang jadi juara grup
Baca juga: Malaysia padukan pemain muda dan berpengalaman di Piala Thomas/Uber