Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mendukung pengembangan kopi luwak liar oleh para pegiat kopi yang ada di wilayah setempat guna makin meningkatkan perekonomian lokal.
"Kami mendorong pengembangan kopi luwak liar di wilayah ini, apalagi pada saat ini sudah banyak bermunculan para pecinta kopi bahkan kedai-kedai kopi di wilayah Purbalingga," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) Kabupaten Purbalingga Budi Susetyono di Purbalingga, Minggu.
Budi Susetyono mengatakan bahwa pengembangan kopi tersebut menjadi peluang yang cukup baik bagi pegiat kopi.
"Terlebih lagi jika bisa memasarkan dan mengembangkan produk kopinya agar bisa menembus pasar nasional," kata Budi.
Dia menambahkan pada saat ini sejumlah pegiat kopi di Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol sedang mengembangkan kopi luwak liar.
Kopi tersebut diolah dari biji kopi yang sudah dimakan oleh luwak liar yang banyak berada di kawasan hutan Desa Kramat.
Pegiat kopi Desa Kramat Muhammad Faiz mengatakan pihaknya mengembangkan produk tersebut karena harganya yang bersaing dan rasa kopinya yang khas.
"Jadi luwaknya ini bukan luwak peliharaan tetapi luwak yang masih berkeliaran di dalam hutan, sehingga kami mencari biji kopi dari kotoran luwak tersebut sangat perlu kesabaran, biji kopi yang didapatkan terdapat di dalam kawasan hutan yang banyak ditumbuhi tanaman kopi," kata Faiz.
Sebelumnya, Kabid UKM, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Purbalingga Adu Purwanto mengatakan, pihaknya mendorong para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar terus berinovasi dan berkreasi di tengah pandemi COVID-19.
"Kami mengajak pelaku UMKM untuk terus bersemangat dan terus berinovasi serta berkreasi di tengah dampak COVID-19," kata Adu Purwanto.
Dia mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM lokal guna menggerakkan perekonomian di wilayah setempat.
"Kami juga telah melakukan berbagai upaya untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM salah satunya adalah menyelenggarakan seleksi produk melalui program Tuka Tuku Purbalingga untuk dipromosikan," katanya.
Selain itu pihaknya juga telah memindahkan pusat penjualan produk UMKM ke Taman Kota Usman Janatin.
"Pusat penjualan produk UMKM dipindahkan ke Taman Kota Usman Janatin dan jumlahnya ditingkatkan dari semula satu kios menjadi empat kios," kata Adu Purwanto.