Jakarta (ANTARA) - Nama Emiliano Sala menjadi tajuk utama banyak surat kabar olahraga medio pertengahan Januari 2019.
Awalnya, nama Sala lebih banyak muncul dalam pemberitaan terkait selesainya proses transfer dari Nantes ke Cardiff City menyusul rampungnya ia menjalani tes medis di klub Liga Premier Inggris tersebut.
Selepas tes medis, penyerang asal Argentina itu kembali ke Prancis pada 19 Januari untuk mengucapkan salam perpisahan dengan rekan-rekannya di Nantes serta mengambil sejumlah barang-barang pribadinya.
Sala dijadwalkan kembali ke Cardiff pada 21 Januari dan menjalani sesi latihan pertamanya bersama rekan-rekan barunya.
Suratan takdir mengatakan berbeda. Pesawat Piper Malibu yang ditumpangi Sala dalam perjalanan dari Nantes ke Cardiff hilang kontak di sekitar Kepulauan Channel antara Inggris dan Prancis pada Senin 21 Januari 2019.
Baca juga: Messi dan Presiden Argentina minta pencarian Sala dilanjutkan
Baca juga: Trauma tragedi Sala, sejumlah pemain Cardiff takut terbang
Setelah tiga hari kepolisian wilayah Guernsey memutuskan untuk menghentikan pencarian yang memantik desakan dari dunia sepak bola. Rekan senegara Sala seperti Lionel Messi, Gonzalo Higuain dan Sergio Aguero hingga legenda Diego Maradona meminta agar pencarian dilanjutkan.
Bahkan Presiden Argentina Mauricio Marci mengajukan permintaan kepada pemerintah Inggris dan Prancis agar membuka kembali pencarian pesawat Sala yang hilang. Tak kurang dari 65.000 orang mengisi petisi daring untuk melanjutkan pencarian, yang belakangan diambil alih oleh keluarga Sala.
Sementara itu di lapangan hijau, Cardiff memasukkan nama Sala di dalam daftar pemain mereka untuk laga lanjutan Liga Inggris kontra Arsenal pada 29 Januari.
Sehari kemudian Badan Investagiasi Kecelakaan Dirgantara (AAIB) Inggris melaporkan temuan dua buah jok pesawat di perairan Prancis, yang dipercaya bagian dari pesawat Sala yang hilang. Temuan itu mendorong pencarian menggunakan sinar sonar di perairan sekitar Guernsey.
Pada 4 Februari, petugas menyatakan menemukan satu jenazah di antara puing-puing pesawat. Tiga hari kemudian jenazah itu teridentifikasi sebagai mendiang Sala yang diketahui dari pemeriksaan sidik jari.
Baca juga: Jenazah Emiliano Sala teridentifikasi
Baca juga: Liga Prancis hormati Sala dengan aplaus semenit
Kabar itu segera direspon oleh Nantes yang mempensiunkan nomor punggung sembilan, yang sebelumnya dikenakan oleh Sala.
Kepergian Sala dalam usia 28 tahun meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola bagi sosok yang dikenal mengidolai Gabriel Batistuta dan belakangan gaya permainannya disandingkan dengan penyerang Leicester City, Jamie Vary.
Baca juga: Mengenang Sala, pertandingan Liga Champions dan Europa didahului mengheningkan cipta
Baca juga: Jenazah Sala tiba di Argentina untuk dimakamkan
Kabar duka lain yang menyedot perhatian dunia pada 2019 ialah meninggalnya kiper legendaris Inggris Gordon Banks serta mantan penyerang Arsenal Jose Antonio Reyes.
Banks meninggal dalam tidurnya di usia 81 tahun pada 12 Februari 2019. Dari 73 penampilannya bersama tim nasional Inggris, Banks tentu akan dikenang sebagai kiper yang membantu The Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966.
Baca juga: Gordon Banks: Kiper Piala Dunia 1966 Inggris meninggal pada usia 81
Baca juga: Alberto Moreno masih terkenang Reyes
Laporan kepolisian menyebutkan Reyes kehilangan kendali setelah ban mobilnya selip dalam perjalanan dari Utrera menuju Sevilla ketika mobil berkecepatan antara 111 hinga 130 km/jam.
Baca juga: Laga final Champions bakal diawali mengheningkan cipta untuk Reyes
Baca juga: Putra mendiang Jose Antonio Reyes gabung Real Madrid