"Setiap daerah memiliki permasalahan masing-masing yang berbeda. Saya berharap teman-teman di legislatif ini bisa menjalankan fungsi pengawasan dan kontrol yang baik," katanya di Semarang, Selasa.
Ganjar mencontohkan permasalahan di daerah seperti permasalahan di Kabupaten Sukoharjo yang berkaitan dengan lingkungan atau limbah pabrik yang mencemari sungai dan permasalahan kemiskinan di Kabupaten Brebes.
Baca juga: Jawaban guru SLB ini mengharukan, Ganjar hadiahi sepeda motor
Dalam pengembangan dan pembangunan daerah, kata Ganjar, juga harus memperhatikan banyak aspek mulai dari mempermudah birokrasi hingga memperhatikan dampak lingkungan dan sosial masyarakat.
"Setiap pengembangan dan pembangunan harus diperhatikan juga dampak lingkungannya. Jangan seperti di Solo yang sungai Bengawan Solo tercemar limbah pabrik dari pipa-pipa siluman, lalu terkait investasi juga harus dipermudah," ujarnya.
Selain memberikan contoh permasalahan, Ganjar juga memberikan contoh daerah yang memiliki inovasi baik dalam hal birokrasi seperti yang dilakukan anak muda di Kabupaten Pemalang dengan sistem informasi yang dibuat.
"Di Pemalang itu ada yang bagus. Itu perlu dikembangkan, kalau bisa diambil dan diterapkan di daerah lain," katanya.
Sementara itu, terkait integritas juga terus digaungkan Ganjar dan berharap di daerah tidak ada lagi pungutan liar atau yang tidak sesuai atau terkesan memeras warga.
Menurut Ganjar, permasalahan itu ada di hampir semua daerah sehingga butuh loncatan untuk memperbaiki hal itu.
"Ini PR kita bersama, yang kita cari adalah integritas. Bagaimana menciptakan birokrasi yang bersih dan tidak memeras rakyat, serta bagaimana masyarakat bisa membayar pajak," ujarnya.
Baca juga: Ganjar: Jateng siap jadi "pilot project" perubahan revolusioner pendidikan
Baca juga: Siap-siap, Pemprov Jateng segera lakukan perampingan eselon