Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, akan mengubah fungsi bekas bioskop Magelang Theater menjadi pusat jasa modern dan menarik dengan tetap menjaga muruah gedung di tengah kota itu.
"Kami segera lelang secara terbuka. Nilai investasi tak terhingga, berapa pun saya terima. Tapi, konsep harus bagus dan modern,” ujar Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Magelang, Sabtu.
Ia menyebut sudah relatif lama gedung bekas bioskop Magelang Theater (MT) di kawasan alun-alun, pusat keramaian Kota Magelang itu, tidak dimanfaatkan secara optimal.
Oleh karena itu, ujar dia, perlu konsep baru, modern, dan menarik untuk pemanfaatan bekas gedung biskop MT tersebut supaya semakin menghidupkan suasana semarak keramaian kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Ia mengatakan bahwa tempat itu, bisa untuk berbagai fasilitas secara lengkap, antara lain usaha jasa perhotelan, kuliner, pusat oleh-oleh, dan bioskop.
“Jangan ruko bentuknya, sudah nggak kerenlah. Tapi untuk usaha perhotelan, kuliner, oleh-oleh, dan terpenting ada bioskopnya agar 'marwah' (muruah) gedung MT yang dulu sebagai bioskop tetap terjaga,” katanya.
Sebetulnya, ucap dia, cukup banyak pemilik modal berminat untuk berinvestasi di tempat tersebut, akan tetapi konsep yang ditawarkan dinilai belum cocok.
Sigit menjelaskan pentingnya pemanfaatan bekas gedung MT itu makin melengkapi berbagai fasilitas yang sudah ada di kawasan itu, sehingga terwujud kemajuan pembangunan daerah dengan sebutan "Kota Sejuta Bunga" tersebut.
“Harus lebih maju, jangan sama seperti kemarin," kata dia.
Koordinator Komunitas Kota Toea Magelang Bagus Priyana mengatakan pada masa lalu gedung MT berfungsi sebagai salah satu bioskop kebanggaan masyarakat setempat.
Pada era 1980-an, katanya, berdiri sejumlah gedung bioskop di kota itu, antara lain Magelang Theater, Rahayu, Kresna, Tidar, Globe, Bayeman, Mutiara, dan Rejowinangun Theatre.
Namun, katanya, seiring dengan perkembangan zaman, semua bioskop ini tutup, beralih fungsi, sedangkan beberapa lainnya, seperti MT, tidak terurus.
Ia menyebut gedung bioskop Rahayu saat ini telah berubah fungsi menjadi toko swalayan, Globe menjadi gedung salah satu perbankan, dan Mutiara menjadi gedung SMA Negeri 3 Kota Magelang.
Berdasarkan sumber Majalah Magelang Vooruit pada 1935, kata dia, di Kota Magelang antara 1910-1930 sudah ada bioskop.
Bahkan, kata Bagus, pada 1892 sudah ada tempat hiburan "Societeit’ de Eendracht" yang menyajikan, antara lain konser musik, dansa, kafe, bridge, bowling, rolet, pingpong, dan bola sodok. (hms)