Jakarta (ANTARA) - Finlandia akan menyelidiki dugaan ponsel Nokia 7 yang mengirim data ke server di China, berdasarkan temuan kasus dari media Norwegia NRK.
Ombudsman perlindungan data Finlandia, Reijo Aarnio, akan menyelidiki apakah kebocoran tersebut memuat informasi pribadi dan apakah ada justifikasi mengenai praktik itu, demikian dilaporkan Reuters, dikutip Jumat.
Lisensi untuk ponsel Nokia saat ini dipegang oleh HMD Global yang bermarkas di Helsinki, Finlandia.
HMD mengaku tidak ada data pribadi yang jatuh ke tangan penyedia ketiga. Menurut HMD, kasus itu terjadi akibat malfungsi tiba-tiba atau "glitch" pada perangkat lunak di salah satu set produksi dan sudah diperbaiki.
Baca juga: Nokia: 70 persen operator fokus ke 5G
NRK mempublikasikan temuan itu pada Kamis (21/3) waktu setempat yang menyatakan HMD sudah mengakui kejadian tersebut, sejumlah ponsel yang tidak diketahui pasti angkanya mengirimkan data ke server China.
Seorang pengguna Nokia 7 Plus mengadu ke NRK bahwa ponselnya sering mengirimkan data ke server tertentu dalam format yang tidak ter-enkripsi. NRK melaporkan bahwa HMD Global tidak mau menyebutkan pemilik server tersebut.
Tapi, laman Phone Arena menyebutkan server tersebut berasal dari operator China Telecom milik pemerintah.
Diduga ponsel Nokia 7 Plus bermasalah tersebut semula dirancang untuk dipasarkan di China, namun, tidak diketahui bagaimana, masuk ke Eropa.
Baca juga: Nokia kenalkan 3.1 Plus, baterai awet hingga 2 hari