Solo (Antaranews Jateng) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mewaspadai gempuran financial technology (teknologi finansial) yang saat ini mulai merambah di perdesaan.
"Kalau dilihat dari sasaran pasar, fintech ini juga menyasar ke segmentasi BPR yang selama ini banyak melayani masyarakat perdesaan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Solo, Senin.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau bahwa BPR harus kompetitif.
"Kalau mau tetap hidup harus kompetitif karena persaingan sudah berat mengingat yang ke daerah peer to peer lending sudah masuk. Dengan sistem ini, proses cepat serta tanpa jaminan," katanya.
Bahkan, dikatakannya, dana pinjaman fintech hingga saat ini sudah lebih dari Rp 3 triliun.
Menurut dia, BPR akan bisa bersaing pada era digital ini dengan produk-produk baru. Dalam hal ini, BPR bisa saling sinergi dan mendukung, SDM bisa bagus, dan bisa bersaing dengan produk dari lembaga keuangan lain.
Sementara itu, untuk bisa bersaing dengan fintech maupun lembaga keuangan lain, Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto mengatakan bahwa BPR harus bisa meningkatkan service level.