Solo (Antaranews Jateng) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mewaspadai gempuran financial technology (teknologi finansial) yang saat ini mulai merambah di perdesaan.
"Kalau dilihat dari sasaran pasar, fintech ini juga menyasar ke segmentasi BPR yang selama ini banyak melayani masyarakat perdesaan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Solo, Senin.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau bahwa BPR harus kompetitif.
"Kalau mau tetap hidup harus kompetitif karena persaingan sudah berat mengingat yang ke daerah peer to peer lending sudah masuk. Dengan sistem ini, proses cepat serta tanpa jaminan," katanya.
Bahkan, dikatakannya, dana pinjaman fintech hingga saat ini sudah lebih dari Rp 3 triliun.
Menurut dia, BPR akan bisa bersaing pada era digital ini dengan produk-produk baru. Dalam hal ini, BPR bisa saling sinergi dan mendukung, SDM bisa bagus, dan bisa bersaing dengan produk dari lembaga keuangan lain.
Sementara itu, untuk bisa bersaing dengan fintech maupun lembaga keuangan lain, Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto mengatakan bahwa BPR harus bisa meningkatkan service level.
Berita Terkait
LPS bayarkan klaim nasabah BPR UMKM setelah pencabutan izin usaha
Rabu, 14 Februari 2024 6:12 Wib
LPS kembangkan sistem IT bantu majukan BPR
Kamis, 1 Februari 2024 8:21 Wib
Penjabat Bupati Banyumas serahkan bantuan traktor CSR BPR Purwokerto
Selasa, 16 Januari 2024 16:29 Wib
OJK Purwokerto tingkatkan pemahaman pengurus BPR-BPRS di Banyumas Raya
Selasa, 12 Desember 2023 14:12 Wib
BPR BKK Kudus targetkan perolehan laba 2023 sebesar Rp6,9 miliar
Kamis, 19 Oktober 2023 10:26 Wib
Bupati Magelang berharap BPR BKK lakukan inovasi produk digital
Kamis, 14 September 2023 15:38 Wib
LPS selamatkan simpanan para korban BPR bangkrut di Jawa dan Bali
Selasa, 29 Agustus 2023 9:10 Wib
BPR di Solo Raya catat pertumbuhan positif
Sabtu, 29 Juli 2023 8:25 Wib