"Biasanya kesalahan utama mereka yakni merasa ide mereka itu langsung bisa trending, padahal tidak segampang itu," kata Manager Strategic Partnerships YouTube Indonesia dan Malaysia tersebut di Jakarta, Jumat.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa selain terlalu percaya diri, seorang YouTuber pemula bisa gagal karena tidak konsisten, targeting audiens-nya tidak tepat, tidak ada koneksi dengan penonton dan sebagainya.
"Kesalahan-kesalahan ini bisa membuat postingan-postingan video seorang YouTuber tidak akan meroket," ujarnya dalam sesi Master Class pada acara Animakini 2018.
Geri mengatakan bahwa kesalahan tersebut tidak hanya menimpa YouTuber pemula individu, namun juga perusahaan media yang baru pertama kali menjajal media YouTube.
"Mereka merasa bahwa kalau di media televisi mereka bisa berhasil, tentunya di YouTube pasti berhasil juga. Ternyata tidak! Karena banyak sekali hal-hal yang harus diubah mindsetnya dalam pembuatan program agar bisa mengikuti audiens di YouTube," ujar Geri.