Jakarta, ANTARA JATENG - Guru Besar Hukum Internasional Universitas
Indonesia (UI) Prof. Hikmahanto Juwana mempertanyakan penolakan yang
dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait kunjungan
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Gatot Nurmantyo atas undangan
resmi dari mitranya Panglima AS.
"Permasalahan ini bila tidak ditanggapi secara tepat oleh Pemerintah
AS akan berakibat pada hubungan Indonesia-AS," ujar Hikmahanto Juwana
dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/10).
Bagaimana mungkin, menurut dia, seorang pejabat resmi yang mendapat
undangan resmi dari mitranya ditolak untuk bisa datang, apalagi visa
telah didapat dari Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Terlebih lagi, pihak AS pemberitahuannya tidak diberikan melalui
saluran resmi, melainkan melalui pemberitahuan maskapai yang sesaat akan
dinaiki oleh Panglima TNI beserta rombongan di Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu (21/10).
Pemerintah Indonesia bila tidak mendapat klarifikasi atau
klarifikasi tidak memadai dari AS, dinyatakannya, maka harus melakukan
protes yang sangat keras.
Bila perlu, ia mengemukakan, Pemerintah RI memanggil pulang Duta
Besar RI untuk berkonsultasi. Bila juga tidak diindahkan, maka bukannya
tidak mungkin Pemerintah RI melakukan pengusiran atau persona non-grata
terhadap diplomat AS di Indonesia.
"Namun, publik harus sabar dan tidak reaktif, serta memberi
kesempatan bagi pemerintah untuk melakukan langkah-langkah menjaga
kehormatan negara di mata negara lain," demikian Hikmahanto Juwana.
Kementerian Luar Negeri RI mendapatkan informasi bahwa penolakan ini
akibat masalah internal di Pemerintah AS, tanpa mendapatkan info lebih
lanjut masalah internal seperti apa.
Menlu Retno LP Marsudi sudah meminta Dubes RI untuk AS mendapatkan
klarifikasi atas penolakan ini, dan juga meminta agar Wakil Dubes AS di
Indonesia, yang menggantikan Dubes AS untuk sementara, agar memberikan
klarifikasi pada Senin (23/10).
Berita Terkait
Lawatan Menlu AS ke Indonesia beri pesan ke China
Kamis, 29 Oktober 2020 20:57 Wib
Hikmahanto: Pemerintah Perlu Sampaikan Kepada Wapres AS,Indonesia tidak Menzalimi Freeport
Selasa, 14 Maret 2017 12:55 Wib
Hikmahanto: Langkah Freeport Membawa Masalah ke Arbitrase Bentuk Arogansi
Selasa, 21 Februari 2017 13:03 Wib
Hikmahanto: Indonesia harus Sesuaikan Kebijakan Presiden baru AS
Rabu, 9 November 2016 13:42 Wib
Hikmahanto : Diplomat Muda harus Diberikan Peran lebih
Kamis, 29 September 2016 11:51 Wib
Hikmahanto : Diaspora tetap dapat Berkontribusi kepada Indonesia
Senin, 22 Agustus 2016 10:47 Wib
Hikmahanto: Pemerintah harus Tegas Menegakkan Peringatan Jalur Maritim Berbahaya
Rabu, 10 Agustus 2016 12:01 Wib
Hikmahanto: Indonesia segera Imbau semua Negara Hormati Putusan PCA
Rabu, 13 Juli 2016 11:13 Wib