Jepara, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di sentra pabrik tahu maupun tempe di Kecamatan Pecangaan, guna mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran ke daerah aliran sungai setempat.
"Lokasi IPAL yang akan dibangun tentunya berada di kawasan sentra pabrik tahu dan tempe yang berada di Desa Pecangaan Wetan, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara," kata Bupati Jepara Ahmad Marzuqi saat meninjau Sungai Gede yang diduga tercemar limbah di Desa Karangrandu, Kecamatan Pecangaan, Jepara, Sabtu.
Kehadiran Bupati Jepara tersebut didampingi Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi, Sekda Jepara Sholih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jepara Fatkhurrahman, Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara Ngadimin, Camat Pecangaan Muh. Taksin, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Susi Susilowati.
Marzuqi mengatakan, rencana pembangunan tersebut, sebagai langkah antisipatif meskipun hingga kini pencemaran di aliran Sungai Gede belum bisa dipastikan apakah berasal dari tempat usaha masyarakat tersebut atau bukan.
Menurut dia, keberadaan IPAL tersebut, nantinya juga bisa bermanfaat untuk pembuatan biogas.
Langkah berikutnya, yakni mengintruksikan kepada PDAM Jeparaserta BPBD Jepara agar melakukan pengiriman bantuan air bersih kepada masyarakat Desa Karangrandu, khususnya untuk memenuhi kebutuhan air minum.
"Pemberian bantuan air bersih tersebut sambil menunggu hasil uji laboratorium terkait air di Sungai Gede yang diduga tercemar tersebut," ujarnya.
Untuk langkah awal, katanya, jajarannya diminta membuka pintu air bendungan di wilayah Sungai Gede agar air yang menggenang tersebut bisa mengalir, karena sudah tersedia escavator.
Lumpur yang mengakibatkan sedimentasi serta sampah yang menumpuk, katanya, akan dibersihkan pula, sehingga air bisa mengalir lebih lancar.
Sementara itu, Kepala Desa Karangrandu Syahlan mengatakan, solusi yang diambil Bupati Jepara dinilai bisa menyelesaikan permasalahan yang dialami warganya.
"Masyarakat kini sudah bisa bernafas lega, karena ada sudah ada langkah-langkah yang ditawarkan oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Ia berharap, sejumlah solusi yang ditawarkan tersebut nantinya benar-benar direalisasikan semuanya, sehingga masyarakat bisa bernafas lega atas permasalahan pencemaran yang sudah berlangsung lama.
Alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara tengah yang dihadirkan di lokasi, melakukan pengerukan tanah yang mengakibatkan sedimentasi di sepanjang bantaran Sungai Gede Karangrandu.
Sebelum mengunjungi aliran Sungai Gede di Desa Karangrandu yang memunculkan bau menyengat dan warna airnya hitam pekat, rombongan Bupati Jepara juga sempat meninjau aliran sungai di sekitar Pasar Pecangaan.
Hanya saja, kondisi airnya cukup baik karena beberapa biota air seperti, ikan masih nampak hidup.
Kemudian, rombongan melanjutkan ke sentra usaha tahu dan tempe yang ada di Pecangaan Wetan.
Rombongan tersebut, disuguhkan pemandangan yang kurang enak dan bau menyengat dari sisa produksi tahu dan tempe yang dibuang ke alur sungai setempat yang juga mengalir ke Sungai Karangrandu.

