Jakarta (ANTARA News) - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung
merancang aplikasi telepon pintar untuk memperbaiki layanan transportasi
publik dan mengurai kemacetan di Jakarta, sehingga pada Selasa
menjuarai lomba inovasi digital Ericsson Smartnovation Indonesia
Hackathon 2017.
Tim yang beranggotakan para mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan
Informatikan ITB yaitu Atika Rahmawati Yuliantoputri, Erick Chandra,
Fachriyan Husaini, Mahardhika Adjie Kurniya dan Rahmadi Rikki S. Pandia
keluar sebagai yang terbaik dari 60 mahasiswa universitas terkemuka di
Indonesia yang mengikuti kompetisi yang digelar oleh raksasa perusahaan
komunikasi asal Swedia, Ericsson itu.
Atika, di Jakarta, Selasa, menyatakan timnya diberi waktu kurang
lebih 20 jam untuk merancang solusi bekerja sama dengan pakar dari
Ericsson untuk menghadapi tantangan sektor transportasi di Jakarta.
"Kami mulai dengan mencari permasalahan dan peluang yang terjadi di sistem transportasi kita," kata Atika.
Kemudian muncul beberapa hal yang menjadi masalah utama di sistem
transportasi publik di Jakarta dan Indonesia pada umumnya. Pertama,
kurang lebih hanya 15 persen masyarakat Indonesia yang menggunakan
sarana transportasi publik di Indonesia.
Kemudian, ketika masyarakat sudah memilih sarana transportasi publik
seperti bus kota atau angkutan kota, mereka dihadapkan dengan masalah
lain yaitu waktu tunggu.
"Kita memiliki sistem transportasi publik yang unik di mana para
pengemudi angkutan mempunyai waktu tersendiri yang digunakan untuk
menunggu penumpang lain manakala sudah ada penumpang berada di dalam
kendaraan," kata Atika mengacu pada angkutan kota dan bus yang hobi
"ngetem" di jalanan.
Sebagai contoh, jarak yang bisa ditempuh selama 15 menit dengan
kendaraan pribadi, bisa ditempuh lebih lama dari 30 menit hingga satu
jam jika menggunakan transportasi publik.
Belum lagi masalah tidak jelasnya ketersediaan kursi penumpang, harga yang tidak konsisten serta keamanan berkendara.
"Hal ini sangat sangat membuang waktu dan uang," kata Atika.
Atika dan tim kemudian merancang suatu aplikasi untuk telepon pintar
yang bisa digunakan untuk mempertemukan pengemudi angkutan publik dan
penumpang untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Aplikasi tersebut memungkinkan para pengguna sarana transportasi
publik untuk mengetahui daftar trayek angkutan kota maupun bus berikut
posisi kendaraan terdekat lewat GPS, tarif serta jumlah ketersediaan
kursi penumpangnya.
Untuk pengendara, aplikasi tersebut bisa mengidentifikasi lokasi
para calon penumpang, yang sudah memilih tempat tujuan, sehingga para
pengendara angkutan umum tidak perlu membuang waktu untuk "ngetem"
menunggu penumpang.
Banyaknya rute dan sosialisasi kepada para pengguna dan pengendara
menjadi tantangan utama dalam pengembangan dan penerapan aplikasi
tersebut ke depannya selain juga dukungan dari pemerintah dan
koperasi-koperasi angkutan umum, kata Atika.
Para pemenang menerima pengharagaan dari Ericsson dan disaksikan
oleh Raja Swedia Carl XVI Gustaf dalam rangkaian kunjungan kenegaraannya
ke Indonesia.
Para pemenang kompetisi tersebut menerima total uang tunai Rp50 juta
dan memperoleh kesempatan untuk mengikuti program magang Ericsson
Indonesia.
Selain itu, Ericsson, yang berulangtahun ke-110 tahun ini, menerima
"lifetime achievement award" dari Pemerintah Indonesia yang disampaikan
oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara tersebut
sebagai penghargaan atas pelayanan yang telah diberikan di Indonesia.
Berita Terkait
Mahasiswa UNS inisiasi produk pembersih air keruh
Senin, 11 November 2024 8:48 Wib
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
Minggu, 3 November 2024 14:03 Wib
Mahasiswa ISI Solo unjuk karya di pameran bunga internasional
Jumat, 1 November 2024 19:30 Wib
Telkomsel ajak mahasiswa UIN Walisongo jaga Bumi
Selasa, 29 Oktober 2024 18:27 Wib
Tim PKM-RE Unsoed raih perunggu di Pimnas 2024
Kamis, 24 Oktober 2024 7:01 Wib
PLN ajak pelajar dan mahasiswa kembangkan inovasi berbasis listrik
Rabu, 23 Oktober 2024 9:03 Wib
Rektor: Masa tunggu kerja lulusan UMK sekitar enam bulan
Selasa, 22 Oktober 2024 19:54 Wib
Ribuan santri Mahad UIN Walisongo ikuti upacara Hari Santri Nasional 2024
Selasa, 22 Oktober 2024 10:53 Wib