Beijing Antara Jateng - Para ilmuwan China pada Minggu (25/9) melakukan manuver untuk menempatkan laboratorium antariksa Tiangong-2 ke orbit 393 kilometer di atas permukaan Bumi guna mempersiapkan pengaitannya dengan pesawat luar angkasa berawak Shenzhou-11 yang dijadwalkan meluncur bulan depan.
Tiangong-2, yang meluncur dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan bersama roket Long March-2F T2 pada 15 September, sudah melalui sembilan hari pengujian di orbit dalam manuver Minggu menurut Li Jian, wakil kepala Beijing Aerospace Control Center.
"Seluruh hasil pengujian menunjukkan laboratorium antariksa dalam kondisi baik," kata Li sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Stasiun antariksa masa depan China, yang direncanakan mulai beroperasi sekitar tahun 2022, juga akan mengorbit pada kisaran ketinggian yang sama dengan laboratorium antariksa.
Pesawat antariksa berawak Shenzhou-11 rencananya membawa dua astronot ke antariksa dan menempel ke Tiangong-2 pada Oktober. Astronot akan bekerja di laboratorium itu selama 30 hari sebelum kembali ke Bumi.
Li mengatakan pengaitan pesawat Shenzhou-11 ke Tiangong-2 akan menjadi simulasi pertama teknologi China yang akan menyaksikan pesawat antariksa berawak "mencapai stasiun antariksa menggunakan kemampuan manuver antariksanya sendiri."
Pada April 2017, pesawat kargo antariksa pertama China Tianzhou-1 juga akan dikirim ke orbit dan menempel ke laboratorium antariksa untuk menyediakan bahan bakar dan pasokan lain.