Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyebutkan sapi berbobot 1,07 kilogram yang merupakan bantuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat Kudus dinyatakan lolos uji laboratorium dan dinyatakan sehat sehingga layak menjadi hewan kurban.
"Uji laboratorium terhadap sampel feses sapi jenis simental milik penjual hewan ternak asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kudus itu memang dinyatakan sehat dan layak dijadikan hewan kurban," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetiyo usai meninjau ke kandang sapi di Desa Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Kamis.
Selain itu, kata dia, sapi tersebut juga sudah menjalani vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Meskipun dinyatakan sehat, imbuh dia, pihaknya melakukan pemantauan secara rutin, termasuk dengan pemberian obat cacing.
Selain faktor kesehatan, pemilihan sapi simental tersebut juga mempertimbangkan bobot minimal 800 kilogram, karena bobotnya mencapai 1 ton 70 kg.
"Karena saat wabah PMK menyebar, sapi tersebut merupakan satu-satunya sapi yang selamat dari serangan PMK, sehingga dijuluki 'sapi slamet'," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kudus Sulistyo Utomo didampingi Camat Kaliwungu Satria Agus Himawan mengaku bersyukur karena Kabupaten Kudus juga mendapatkan bantuan sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto dengan bobot 1 ton lebih.
Tentunya, kata dia, sapi kurban tersebut untuk masyarakat Kabupaten Kudus. Sedangkan penyembelihannya nanti diserahkan ke pengurus Masjid Darul Muttaqin Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kudus, sedangkan pemotongannya dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) Kudus.
"Hasil pantauan di kandang secara langsung hari ini (5/6), sapi yang usianya empat tahunan itu kondisinya sehat dan lincah, sehingga layak menjadi hewan kurban," ujarnya.
Ia mengakui bantuan hewan kurban dari Presiden langsung untuk Kabupaten Kudus merupakan yang pertama kalinya, sehingga patut disyukuri bersama.
Untuk pendistribusian daging kurbannya, kata dia, diserahkan kepada Bagian Kesra Setda Kudus bersama pengurus masjid.
Sokib, penjual sapi simental mengakui merawat sapi tersebut sejak 16 bulan yang lalu setelah dibeli dari peternak di Kabupaten Pati. Dengan bobot awal 5,3 kuintal, kemudian saat ini meningkat menjadi 1 ton 70 kilogram.
"Selain mendapatkan perawatan ekstra, setiap dua bulan juga didatangkan petugas kesehatan untuk memeriksa. Sedangkan setiap pagi dan sore hari selalu dimandikan agar bersih dan bebas penyakit," ujarnya.
Harga jual sapi tersebut, kata dia, mencapai Rp91,5 juta dan merupakan transaksi penjualan hewan kurban termahal, karena dari 16 ekor yang dimiliki laku 10 ekor dengan harga per ekor Rp40-an jutaan.
Baca juga: Penjualan hewan kurban di Kudus alami penurunan