Semarang (ANTARA) - Universitas Diponegoro Semarang kini memiliki klinik pratama yang dilengkapi laboratorium untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada kalangan sivitas akademika maupun masyarakat umum.
"Menyesuaikan kebutuhan kampus masa kini, maka Undip sekarang memiliki fasilitas baru yang dinilai penting dan relevan berupa poliklinik vaksinasi dan laboratorium modern," kata Penanggungjawab Klinik Pratama Diponegoro I Dr. dr. Sutopo Patria Jati, di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikannya usai peresmian Poliklinik Vaksinasi dan Laboratorium Klinik Pratama Diponegoro I yang berlokasi di Kampus Undip Tembalang.
Pada peluncuran tersebut, dihadirkan pula layanan "one stop service" kesehatan dengan pendekatan promotif, preventif, hingga diagnostik klinik secara terpadu.
Menurut dia, langkah tersebut merupakan bentuk strategis pengembangan layanan kesehatan berbasis komunitas, sejalan semangat kampus tersebut untuk senantiasa bermartabat dan bermanfaat secara luas.
Ia menyebutkan setidaknya ada sekitar 28 ribu warga kampus yang siap dilayani jika membutuhkan, ditambah juga dengan masyarakat umum, apalagi klinik tersebut menerima pasien BPJS Kesehatan.
Terdapat layanan unggulan yaitu poliklinik vaksinasi, hasil kolaborasi dengan Biofarma sebagai upaya pencegahan penyakit, serta laboratorium klinik, yang menjadi pendukung proses diagnosis dokter.
Selain itu, Klinik Pratama Diponegoro I menyediakan pula program cek kesehatan gratis (CKG) bekerja sama Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Manajer Klinik Pratama Diponegoro I dr Akhmad Ismail MSi Med memperkenalkan layanan unggulan yang resmi diluncurkan, yakni imunicare dan laboratorium sederhana.
"Melalui Imunicare, kami menyediakan layanan vaksinasi bagi berbagai kelompok, mulai dari mahasiswa (seperti vaksin Hepatitis dan HPV) hingga jamaah umroh dan haji yang membutuhkan vaksin meningitis," katanya.
Untuk laboratorium sederhana, kata dia, klinik tersebut mampu melayani pemeriksaan dasar, seperti kimia darah dan hematologi.
Ia menyebutkan klinik tersebut memiliki empat dokter bersertifikat yang telah mendapat pelatihan khusus penyuntikan vaksin sehingga layanan imunisasi yang diberikan terjamin aman dan profesional.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Usaha Bisnis Komersial dan Analisis Risiko Undip Dr Andriyani, mewakili Rektor Undip, menyampaikan bahwa layanan kesehatan baru itu tidak hanya bermanfaat bagi kampus, namun juga memberi dampak langsung bagi masyarakat sekitar.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan bisnis yang tidak hanya tepat sasaran terkait perencanaan, pengelolaan dan evaluasi, tetapi juga menghasilkan dampak secara luas.

