Boyolali, Antara Jateng - Ketua Dewan Pembina Yayasan Damandiri Mohammad Bob Hasan memandang perlu membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama bidang sertifikasi produk-produk makanan mereka, agar memiliki kualitas dan dapat berkembang serta bersaing di pasaran.
"Sertifikasi untuk UMKM caranya sangat mudah dan halal. Produk-produk makanan jangan sampai menggunakan bahan pengawet," kata Bob Hasan di sela seresehan Komunitas Sahabat Damandiri, UMKM Maju, dan Berkembang di Kompleks Perkantoran Terpadu Setda Boyolali, Jawa Tengah, Minggu.
Menurut Bob Hasan, produk makanan UMKM jika dapat segera diselesaikan hasilnya bisa dijual ke Jakarta dan juga ekspor ke luar negeri sehingga usahanya akan maju.
Para pelaku UMKM, kata dia, cuma perlu bimbingan dan pelatihan dari Damandiri bersama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nusamba.
Produk-produk makanan, kata dia, memang masih perlu meningkatkan cara produksinya agar bisa tahan lebih lama, kemudian pemberian label kedaluwarsa.
"Soal makanan itu, sertifikasi sangat penting jangan ada masyarakat keracunan," kata Bob Hasan.
Yayasan Damandiri yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat ekonomi kecil bekerja sama dengan BPR Nusamba tersebut mengadakan acara seresehan guna mendukung peningkatan ekonomi masyarakat perdesaan di Kabupaten Boyolali.
Bob Hasan dalam kesempatan tersebut didampingi Ketua Yayasan Damandiri Subiakto Tjakra Werdaya melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkab Boyolali yang diwakili oleh Bupati Seno Samodro dan Direktur Holding BPR Nusamba Joko Suyanto.
Bob Hasan mengatakan bahwa pihaknya dalam perjanjian tersebut akan memberikan pelatihan pelaku usaha dengan tujuan meningkatkan kapasitas UMKM perdesaan sehingga masyarakat bisa sejahtera, mandiri, dan "bankable" (memenuhi persyaratan bank).
Ketua Yayasan Damandiri Subiakto Tjakra werdaya mengatakan bahwa kegiatan serasehan itu merupakan kelanjutan dari peluncuran program Komunitas Sahabat Damandiri.
"Kami memberikan fasilitas kepada pelaku UMKM untuk bergabung dalam komunitas sehingga mereka memiliki nilai tambah positif dalam mengembangkan usahannya masing-masing," kata Subiakto.
Ia mengatakan bahwa pihaknya melalui program tersebut akan menginisiasi pembentukan dan pengembangan komunitas UMKM di tengah masyarakat perdesaan yang bekerja sama dengan BPT Nusamba. Upaya ini bertujuan memutus lingkaran setan akibat rentenir yang selama ini menjerat masyarakat perdesaan.
Komunitas Sahabat Damadiri tidak hanya membantu proses persyaratan saja, tetapi juga kebutuhan permodalan dengan bunga sangat ringan.
Direktur Holding BPR Nusamba Joko Suyanto mengatakan bahwa pihaknya untuk pendampingan akan melakukan program peningkatan kapasitas masyarakat desa.
"Kami akan ikut meningkatkan kapasitas mereka sehingga semua layak diberikan modal usaha," katanya.
Bupati Boyolali Seno Samodro menyambut baik kegiatan tersebut.
Ia berharap dapat terus berlanjut sehingga banyak muncul pengusaha-pengusaha UMKM baru di Boyolali.
"Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di perdesaan," kata Seno Samodro.
Selain itu, Seno Samodro berharap pelaku UMKM di Boyolali terus bekerja serius untuk memajukan usahanya sehingga mereka bisa berkembang pesat untuk kesejahteraannya.
"Kami mendukung dan memfasilitasi UMKM agar mereka bisa berkembang dengan baik," kata Bupati.