Menurut Suwarno, guru kelas V SD Bangak I Banyudono, sekitar 50 siswa yang mengalami hal yang sama, yakni kepala pusing, perut mual, dan sebagian besar muntah-muntah setelah mereka mengkonsumsi mi rebus yang dijual oleh seorang pedagang di luar halaman sekolah.
Suwarno mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan kepada siswa yang mengalami keracunan tersebut, ternyata mereka habis makan mi ayam bakso dari pedagang keliling.
"Kami langsung menghubungi tim medis puskesmas dan Rumah Sakit Umum Banyudono untuk menolong siswa yang mengalami keracunan makanan itu," katanya.
Menurut dokter Puskesmas Banyudono I, Tri Ratnawati, sekitar 50 siswa yang mengalami gejala keracunan makanan tersebut. Mereka mengalami gejala kepala pusing, perut mual, dan muntah.
Menurut Ratnawati, para siswa tersebut diduga mengalami keracunan, jika dilihat dari riwayatnya, sehabis makan mie ayam yang dijual di depan sekolah, dan disajikan dalam gelas plastik.
Pihaknya sudah mengambil sampel muntahan dari siswa untuk diteliti di laboratorium. Kondisi siswa secara umum kini sudah mulai membai.
Namun, kata dia, masih ada sebagian siswa yang masih lemas, sehingga mereka harus dilakukan observasi.
"Satu siswa kelas IV SD, Renata harus dirujuk ke RSU Banyudono untuk mendapatkan penanganan lebih intensif," katanya.
Menurut Kepala Polsek Banyudono AKP Bambang Kadarisman, bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, termasuk penjual mie rebus keliling itu.
Pihaknya belum bisa memastikan para siswa tersebut apakah mengalami keracunan akibat setelah mengkonsumsi mie rebus tersebut. Pihaknya sudah mengambil sampel sisa mie untuk diperiksa di laboratorium.
Penjual mie rebus, Agus Purnomo mengaku sudah delapan tahun berjualan mie rebus keliling, namun baru mangkal di depan sekolag SD Bangak ini sebulan ini.
Agus mengaku menjual mie rebus tersebut kepada anak anak seharga Rp1.000 per gelas ukuran kecil dan Rp2.000 untuk yang besar. "Saya tidak menyangka jika mie masakannya bisa menyebabkan anak-anak keracunan.

