Uang pupuk habis untuk nyawer, seorang pria berpura-pura dibegal
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Seorang pria berinisial SN mengaku di media sosial habis dibegal sehingga uangnya lenyap. Ternyata, pengakuan itu hoaks karena uang yang "hilang" tersebut habis digunakan untuk menyawer penyanyi.
Peristiwa ini terjadi di wilayah Trenggalek, Jawa Timur. Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur akhirnya "menghukum" SN yang dikenakan pembuatan laporan palsu untuk membuat video klarifikasi atas perbuatannya, lalu mengunggah ke media sosial guna memberi efek jera.
"Kita berikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk membuta video klarifikasi, karena perbuatannya sudah membuat warga resah," kata Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin di Trenggalek, Selasa.
Kasus laporan palsu ini berawal dari aduan seorang pria pecandu kesenian tayub berinisial SN ke Polsek Dongko yang mengaku menjadi korban begal (perampokan jalanan) di Jalan Raya Dongko. Namun olisi mulai curiga dengan keterangan SN yang terkesan berbelit dan tidak konsisten hingga akhirnya ia mengaku berbohong.
SN berterus terang ke polisi bahwa dia mengarang cerita itu karena takut dimarahi istri.
Laporan palsu itu dia lakukan untuk mengelabuhi sang istri karena takut, uang yang seharusnya digunakan untuk membeli pupuk malah digunakan untuk menyawer penyanyi tayuban di sejumlah hajatan.
Saking asyiknya nyawer, dia tak sadar uang untuk membeli pupuk sudah habis.
"Pengakuannya untuk menyawer, istilahnya sinden atau apa, tapi tidak di satu tempat. Pengakuannya di sejumlah tayuban, keliling. Karena takut, kemudian dia membuat cerita fiktif itu,"ujarnya.
Peristiwa ini terjadi di wilayah Trenggalek, Jawa Timur. Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur akhirnya "menghukum" SN yang dikenakan pembuatan laporan palsu untuk membuat video klarifikasi atas perbuatannya, lalu mengunggah ke media sosial guna memberi efek jera.
"Kita berikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk membuta video klarifikasi, karena perbuatannya sudah membuat warga resah," kata Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin di Trenggalek, Selasa.
Kasus laporan palsu ini berawal dari aduan seorang pria pecandu kesenian tayub berinisial SN ke Polsek Dongko yang mengaku menjadi korban begal (perampokan jalanan) di Jalan Raya Dongko. Namun olisi mulai curiga dengan keterangan SN yang terkesan berbelit dan tidak konsisten hingga akhirnya ia mengaku berbohong.
SN berterus terang ke polisi bahwa dia mengarang cerita itu karena takut dimarahi istri.
Laporan palsu itu dia lakukan untuk mengelabuhi sang istri karena takut, uang yang seharusnya digunakan untuk membeli pupuk malah digunakan untuk menyawer penyanyi tayuban di sejumlah hajatan.
Saking asyiknya nyawer, dia tak sadar uang untuk membeli pupuk sudah habis.
"Pengakuannya untuk menyawer, istilahnya sinden atau apa, tapi tidak di satu tempat. Pengakuannya di sejumlah tayuban, keliling. Karena takut, kemudian dia membuat cerita fiktif itu,"ujarnya.