Alasannya, Lingga mengatakan, daya beli masyarakat saat ini mengalami penurunan akibat melemahnya rupiah. "Dampak dolar naik, kita ada penyesuaian harga hp. Tapi sebagian saja dan kenaikannya tidak banyak, hanya sekitar lima persen," kata Lingga di Jakarta, Jumat.
Lingga mengatakan, tidak semua jenis handphone Wiko mengalami penyesuaian harga, hanya jenis low end yang mengalami kenaikan akibat barang baru masuk ke Tanah Air saat harga dolar AS naik.
"Kenapa hanyasebagian yang harga ya dinaikin? Karena sebagian tipe yang masuk sudah masuk Indonesia pakai harga lama. Sebagian lagi, baru masuk," kata Lingga.
Meski di Eropa Wiko meraih market share sekitar 14,2 persen, di Indonesia, Wiko masih harus bersaing merebut hati para pengguna ponsel. Namun Lingga mengatakan optimis mampu mendapat tempat.
"Kita mengandalkan disain Prancis dan spek yang bagus. Kita optimis bisa meraih pasar," kata Lingga.
Ke depan, Lingga mengatakan Wiko berencana akan membangun pabrik di Indonesia, di kawasan Cibitung terkait dengan aturan industri smartphone 4G diharuskan memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).