Kabid Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Muhammad Hadi, di Temanggung, Rabu, mengatakan untuk mengembangkan lele mutiara pihaknya mendapatkan bantuan induk ikan tersebut dari Balai Penelitian dan Pemuliaan Ikan Sukamandi Jawa Barat.
Ia menyebutkan jumlah bantuan yang diterima sebanyak lima paket terdiri atas 25 ekor lele jantan dan 50 ekor lele betina atau satu paket terdiri atas lima ekor induk jantan dan 10 ekor induk ikan betina.
"Induk lele tersebut kemudian kami serahkan kepada dua kelompok pembenih lele dengan perincian tiga paket untuk pokdakan Mina Raharjo Kelurahan Kertosari Temanggung dan dua paket untuk pokdakan Mina Maju Desa Soropadan Pringsurat," katanya.
Menurut dia, para pembenih lele di Temanggung selain mengembangkan ikan lele Dumbo juga mengembangkan strain baru lainnya seperti lele Sangkuriang dari Sukabumi Jawa Barat dan lele Masamo dari Mojokerto Jawa Timur.
Ia menjelaskan lele Mutiara merupakan persilangan strain ikan lele tumbuh cepat melalui seleksi individu yang terdiri atas populasi ikan lele Paiton, Sangkuriang, lele Dumbo dan lele Mesir. Lele Mutiara ini dapat dilepas dan dinyatakan lulus sebagai strain unggul baru pada 27 Oktober 2014.
Berdasarkan aplikasi yang dilakukan, katanya, lele Mutiara mempunyai keunggulan, antara lain pertumbuhan lebih tinggi dari pada lele lain hingga 20-70 persen, lama pemeliharaan singkat yakni 45-50 hari pada kolam tanah (benih tebar ukuran 5-7 centimeter atau 7-9 centimeter)
Ia mengatakan ukuran relatif lebih seragam, tahan terhadap penyakit dan toleransi terhadap stress tinggi, produktivitas tahap pembesaran 15-70 persen dari benih lele lain. Rasio tahap pembesaran 200-900 persen lebih tinggi dari benih lele lain.
Ia berharap produksi benih lele Mutiara yang di kembangkan di dua kelompok pembenih ikan di Temanggung tersebut dapat dibudidayakan oleh kelompok lainnya sebagai benih sebar dan bukan untuk dijadikan calon induk.

