VMware EVO:RAIL akan ditawarkan sebagai satu rangkaian SKU yang mencakup, biaya hardware, software, serta dukungan dan layanan, termasuk pula dukungan single point-of-contact melalui channel-channel Qualified EVO:RAIL Partners VMware, menurut VMware dalam siaran persnya, Jumat.
Qualified EVO:RAIL Partner itu terbentuk berkat jalinan kemitraan strategis antara VMware dengan mitra-mitra seperti Dell, EMC, Fujitsu, Hitachi Data Systems, HP, dan NetApp.
Menurut VMware, EVO:RAIL dirancang sebagai VMware software stack yang 100 persen telah padu sejak semula dan telah melalui tahapan pra-uji yang ketat sehingga mampu mendukung proses pemroduksian mesin virtual dalam waktu yang singkat, yakni hanya dalam hitungan menit saja terhitung sejak mesin mulai dinyalakan.
Proses produksi mesin virtual yang cepat tersebut mampu menunjang segala kebutuhan bisnis dengan sigapnya, yang pada akhirnya akan membuat seluruh proses administrasi infrastruktur menjadi kian sederhana dan ramping, dan secara keseluruhan dapat memangkas biaya operasional bisnis.
Berdasarkan survai terbaru VMware pada Maret 2015 yang menyasar kalangan CIO di kawasan ASEAN ditemukan fakta bahwa 71 responden menyadari pentingnya wilayah ASEAN sebagai kontributor terhadap pendapatan global di tahun 2017, dengan satu di antara empat responden menyatakan peluang-peluang muncul dari terbentuknya ASEAN Economic Community.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 84% responden menyatakan pentingnya transformasi menuju sebuah perusahaan yang berkonsep software-defined. Pesatnya pengadopsian cloud, seperti yang tengah ditunjukkan oleh pasar Thailand dan Vietnam dan kian bergairahnya penetrasi mobile dengan pertumbuhan mencapai 120 persen menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis di kawasan ASEAN dalam menghadirkan pengelolaan TI yang cepat, fleksibel, serta aman.
Di samping kondisi market seperti yang ditunjukkan tersebut, buku putih yang dilansir IDC pada bulan Oktober 2014 atas kuasa VMware juga mencatat adanya peluang yang luar biasa bagi bisnis di kawasan Asia Pasifik untuk dapat melakukan pemangkasan biaya hingga lebih dari US$92 Miliar selama 2014 - 2020 dengan memanfaatkan pendekatan bisnis strategis berkonsep software-defined dalam pengelolaan TI mereka.
"Perusahaan-perusahaan di dalam ASEAN Economic Community tengah bersiap untuk memetik seluruh manfaat dari hasil penerapan pendekatan strategi TI berkonsep software-defined, antara lain seperti terwujudnya penghematan biaya, otomatisasi, serta beragam efisiensi dalam operasional bisnis mereka di tengah pesatnya pertumbuhan mobilitas dan semakin bergairahnya pengadopsian teknologi, seperti pengadopsian cloud yang tengah gencar-gencarnya saat ini," ucap Ron Goh, vice president and general manager, ASEAN of VMware.
Kehadiran VMware EVO:RAIL mendukung dalam penyelenggaraan use case pada segmen pasar kelas menengah dan enterprise. VMware EVO:RAIL mencakup VMware vSphereR, VMware Virtual SANT, VMware vRealizeT Log InsightT, dan mesin EVO:RAILT mutakhir yang seluruhnya telah terintegrasi secara penuh dengan perangkat keras yang disediakan oleh Qualified EVO:RAILT Partner yang ditunjuk oleh pelanggan, demikian VMware mengatakan.