Sebanyak 87 anak yatim mendapat santunan , mereka duduk berjejer rapi di kursi plastik kemudian ribuan warga dari Desa Blongkeng dan Desa Plosogede Kecamatan Ngluwar dan Desa Sirahan Kecamatan Salam mengusap kepala mereka satu persatu.
Sejumlah anak yatim tampak meneteskan air mata. Suara tahlil, tahmid dan takbir yang diucapkan para santri Ponpes Darussalam menambah suasana haru. Selepas mengusap, warga kemudian memasukkan amplop ke dalam kotak amal yang disediakan panitia.
Panitia tidak menentukan jumlah santunan, karena berdasarkan keikhlasan masing-masing warga. Di akhir acara, santunan tersebut dihitung dan dibagikan seluruhnya kepada anak yatim tersebut.
Seorang panitia pengusapan dan penyantunan anak yatim Saiful Anam mengatakan tahun ini jumlah anak yatim yang disantuni sebanyak 87 anak dari tiga desa. Disebutkan pengusapan hanya diikuti anak berusia 1-12 tahun.
Ia mengatakan anak yatim di atas 12 tahun tidak ikut diusap namun tetap diberikan santunan dari iuran pengurus dan donatur.
"Hanya yang berusia di bawah 12 tahun yang ikut pengusapan. Seluruh dana yang didapat diberikan pada mereka untuk membiayai pendidikannya," katanya.
Hal yang sama dilakukan warga Dusun Kuncen Desa Badran Kabupaten Temanggung. Sebanyak 50 anak yatim mendapat santunan di dusun tersebut.
Ketua panitia pemberian santunan anak yatim Dusun Kuncen, Purwoko Adipitoyo mengatakan setiap anak yatim mendapat santunan Rp200.000 dari panitia. Selain itu, mereka juga mendapat santuan dari warga secara spontanitas.
"Melalui kegiatan yang dilakukan setiap 10 Nuharam ini kami berharap dapat mengurangi beban anak yatim," katanya.