Blora (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blora, Jawa Tengah, memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada para pekerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), unit pelaksana program prioritas pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Ini merupakan komitmen kami dalam memperluas cakupan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh lapisan pekerja di Kabupaten Blora," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blora Agus Suyono di Blora, Senin.
Ia mengatakan langkah tersebut juga merupakan bentuk kepedulian terhadap keselamatan kerja dan kesejahteraan pekerja SPPG yang memiliki peran penting dalam peningkatan gizi masyarakat.
"Mereka bekerja langsung di lapangan dan rentan terhadap risiko kecelakaan kerja maupun kematian. Oleh karena itu, perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan menjadi sangat penting," ujarnya.
Hingga awal Agustus 2025 tercatat sembilan dari 12 unit SPPG di Blora telah resmi mendaftarkan 422 tenaga kerjanya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan atau sekitar 80 persen dari total pekerja.
Adapun rinciannya, SPPG Majapahit (48 tenaga kerja), Cepu II (45), Khusus Kabupaten Blora (48), Karangjati (50), Cepu I (50), Tegalgunung (48), Medang (46), Randublatung (46), dan Sambong (41).
Sementara tiga unit lainnya yakni SPPG Bogorejo, Kedungjenar, dan Ngawen, masih dalam proses finalisasi pendaftaran.
Dengan terdaftarnya para pekerja tersebut, maka mereka berhak memperoleh manfaat dari program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Fasilitas ini meliputi perawatan medis tanpa batas biaya sesuai indikasi medis jika terjadi kecelakaan kerja, serta santunan bagi ahli waris apabila peserta meninggal dunia.
BPJS Ketenagakerjaan mengapresiasi langkah proaktif para pengelola SPPG yang telah mendaftarkan pekerjanya, dan berkomitmen melanjutkan koordinasi dengan Pemkab Blora, Kodim 0721/Blora, serta Badan Gizi Nasional setempat agar seluruh unit SPPG segera bergabung.
"Ini tanggung jawab bersama. Kami ingin memastikan tidak ada satu pun pekerja SPPG yang tertinggal dari perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0721/Blora Letkol Inf Agung Cahyono menambahkan setiap unit SPPG terdiri dari sekitar 50 tenaga pelaksana, meliputi kepala unit, akuntan, ahli gizi, dan 47 karyawan dapur.
Program MBG yang mereka jalankan telah menjangkau hampir 36.000 penerima manfaat di Kabupaten Blora, terutama anak-anak dan ibu hamil.
"Dengan adanya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, para pekerja tentu dapat menjalankan tugas lebih aman, tenang, dan optimal, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas layanan gizi bagi masyarakat," ujarnya.
Baca juga: DMI Yogyakarta MoU Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi tenaga rentan sosial keagamaan

