Solo (ANTARA) - Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta meluncurkan lima program studi sarjana terapan baru sebagai bagian dari upaya menangkap peluang pasar di era digital.
Dekan Sekolah Vokasi UNS Prof Herman Saputro di sela sosialisasi prodi sarjana terapan baru di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan lima prodi sarjana terapan baru ini dulunya dikenal dengan D4.
"Sekarang dengan peraturan yang ada Permendikbudristek Nomor 54, untuk D4 sekarang menjadi Sarjana Terapan," katanya.
Ia mengatakan lima prodi sarjana terapan ini, salah satunya Bahasa Inggris untuk komunikasi bisnis dan profesional.
"Prodi ini untuk menangkap peluang pasar untuk penerjemahan Netflix, Vidio, transleter yang arahnya ke bisnis dan profesional. Jalur kami beda dengan jalur akademik S1 Sastra Inggris. Ini kami lebih ke skill-nya, ke penerjemahan bahasa asing," katanya.
Prodi yang lain yakni Sarjana Terapan Manajemen Konstruksi yang diarahkan untuk mendukung pekerjaan konstruksi yang saat ini berbasis teknologi informasi dan IT, termasuk juga AI atau kecerdasan buatan.
Ketiga, ada jurusan Manajemen Bisnis. Ia mengatakan pada Sarjana Terapan Manajemen Bisnis ini Sekolah Vokasi UNS fokus untuk manufakturing di Indonesia.
"Ke depan akan kami siapkan tenaga ahli manajemen bisnis manufakturing, enterpreneur juga akan belajar di situ," katanya.
Prodi selanjutnya adalah Sarjana Terapan Manajemen Perdagangan Internasional yang nantinya fokus pada kegiatan ekspor impor logistik atau perdagangan internasional. Ia mengatakan di prodi tersebut para mahasiswa juga akan mempelajari hukum perdagangan internasional.
"Dengan demikian pelaku perdagangan internasional akan memahami aturan perdagangan internasional lintas negara," katanya.
Prodi kelima adalah Sarjana Terapan Desain Media Digital yang fokus pada komunikasi visual yang statis maupun dinamis.
"Ini kalau S1-nya DKV. Jadi yang saat ini banyak papan iklan atau videotron, talentanya akan belajar di sana. Kami juga dapat kesempatan untuk proyek dari rumah produksi, di Indonesia kami kerja sama salah satunya dengan Kampung Monster," katanya.
Ia mengatakan pada tahun akademik kali ini masing-masing prodi kecuali Manajemen Konstruksi memiliki kuota 60 mahasiswa baru, sedangkan khususnya Manajemen Konstruksi 90 mahasiswa baru.
"Jadi nanti gelarnya Sarjana Terapan atau S1 Terapan, ini bisa dipilih oleh masyarakat yang mau putra-putrinya jadi tenaga terampil," katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini Sekolah Vokasi UNS memiliki kurang lebih 900 mitra industri, baik pemerintah dan swasta yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.
"Industri ini sering memberikan insight ke kami, kan ada wajib magang satu semester, industrinya sudah kami pilih, ada beberapa industri yang minta satu semester lagi. Dari yang sudah berjalan pasti langsung direkrut oleh industri tersebut, yang sudah menjalankan di antaranya Rosalia Group, JNE, dan Kawasan Industri Kendal," katanya.
Bahkan, khususnya di Kawasan Industri Kendal selama ini menyerap berapapun lulusan Bahasa Mandarin dari Sekolah Vokasi UNS.
"Mereka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya training, pola ini bukan kami yang menemukan tapi industri yang minta," katanya.