FKUB Pekalongan perkuat moderasi beragama bagi pelajar
Pekalongan (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memperkuat nilai moderasi beragama bagi para pelajar untuk menciptakan kehidupan yang toleran dan memperkuat profil pelajar Pancasila.
Ketua FKUB Kota Pekalongan Ahmad Marzuki di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa penguatan moderasi beragama pada pelajar menjadi keniscayaan dalam mengatasi, mencegah, dan menangkal meluasnya paham radikal dan intoleran di sekolah.
"Oleh karena itu, kami menyasar satuan pendidikan jenjang sekolah menengah pertama melalui kegiatan moderasi beragama pelajar," katanya.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan bekal pada pelajar bagaimana hubungan antara umat beragama.
Hidup di negara Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah agama, suku, ras yang sangat beragam, kata dia, sudah seharusnya dipahami oleh generasi muda sehingga nantinya mereka memiliki sifat saling menghargai sesama manusia.
"Kami mengajak dan berharap siswa MTs Nurul Islam Krapyak yang mayoritas Islam bisa menjadi insan yang rahmatan lil alamin, menjadikan agama Islam sebagai pengayom atau pelindung sesama dan agama lain," katanya.
Ahmad Marzuki mengatakan ada 4 satuan pendidikan yang akan disasar dalam kegiatan moderasi beragama pelajar, yakni MTs Nurul Islam Krapyak, SMP Al-Irsyad yang akan diselenggarakan pada 23 Maret 2024, SMP Negeri 5 (26/3), dan SMP Negeri 1 pada 30 Maret 2024.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Krapyak Zaenuri mengatakan pihaknya bersyukur mendapat kesempatan kegiatan dari FKUB karena peserta didiknya dapat memperoleh wawasan baru bagaimana hidup bermasyarakat dan berdampingan dengan segala perbedaan yang ada.
"Kami berharap kegiatan tersebut bisa menjadi pelopor moderasi beragama baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar," katanya.
Baca juga: FKUB Kota Magelang berkomitmen ikut jaga situasi kondusif
Ketua FKUB Kota Pekalongan Ahmad Marzuki di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa penguatan moderasi beragama pada pelajar menjadi keniscayaan dalam mengatasi, mencegah, dan menangkal meluasnya paham radikal dan intoleran di sekolah.
"Oleh karena itu, kami menyasar satuan pendidikan jenjang sekolah menengah pertama melalui kegiatan moderasi beragama pelajar," katanya.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan bekal pada pelajar bagaimana hubungan antara umat beragama.
Hidup di negara Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah agama, suku, ras yang sangat beragam, kata dia, sudah seharusnya dipahami oleh generasi muda sehingga nantinya mereka memiliki sifat saling menghargai sesama manusia.
"Kami mengajak dan berharap siswa MTs Nurul Islam Krapyak yang mayoritas Islam bisa menjadi insan yang rahmatan lil alamin, menjadikan agama Islam sebagai pengayom atau pelindung sesama dan agama lain," katanya.
Ahmad Marzuki mengatakan ada 4 satuan pendidikan yang akan disasar dalam kegiatan moderasi beragama pelajar, yakni MTs Nurul Islam Krapyak, SMP Al-Irsyad yang akan diselenggarakan pada 23 Maret 2024, SMP Negeri 5 (26/3), dan SMP Negeri 1 pada 30 Maret 2024.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Krapyak Zaenuri mengatakan pihaknya bersyukur mendapat kesempatan kegiatan dari FKUB karena peserta didiknya dapat memperoleh wawasan baru bagaimana hidup bermasyarakat dan berdampingan dengan segala perbedaan yang ada.
"Kami berharap kegiatan tersebut bisa menjadi pelopor moderasi beragama baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar," katanya.
Baca juga: FKUB Kota Magelang berkomitmen ikut jaga situasi kondusif